Menuju Pemilukada Sikka 2018, Bupati Ansar Minta Masyarakat Dewasa dalam Berpolitik

  • Whatsapp

Maumere, seputar-ntt.com – Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak 2018 sudah di depan mata. Demi suksesnya pesta demokrasi ini, berbagai persiapan tengah dilakukan oleh beberapa unsur terkait seperti para pasangan calon (paslon), Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), partai pengusung calon dan tentunya seluruh masyarakat Kabupaten Sikka.

Kabupaten Sikka tentu sudah memiliki pengalaman dua kali menghelat pemilukada langsung yakni pada tahun 2008 di manarakyat Kabupaten Sikka mulai memilih secara langsung Bupati dan Wakil Bupati. Ketika ituterpilihlah Sosimus Mitang sebagai Bupati  dan Wera Damianus sebagai Wakil Bupati. Selanjutnya, dalam Pilkada 2013, rakyat Kabupaten Sikka kembali melakukan pemilukada secara langsung dan mendaulat Yoseph Ansar Rera dan Drs. Paolus Nong Susar sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sikka, untuk masa bhakti 2013-2018.

Dengan pengalaman yang ada seluruh lapisan masyarakat diharapkan mampu menunjukkan kedewasaannya dalam berpolitik. Karena itu, Bupati Sikka, Yoseph Ansar Rera dalam sambutannya saat Launching Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sikka 2018, Selasa (3/10/2017) di halaman kantor KPUD Sikka menekankan pentingnya kedewasaan masyarakat dalam menghadapi pemilukada yang akan dihelat 28 Juli 2018 mendatang.

Menurut mantan Sekretaris Daerah terbaik ini, hendaknya masyarakat menyadari sungguh kelemahan  dan kelebihan yang dimiliki setelah mengikuti Pemilukada langsung dua periode berturut-turut. Baginya, Kelebihan yang ada mesti dipertahankan bahkan ditingkatkan sementara itu, kelemahan harus diperbaiki sehingga tidak terulang lagi.

Dikatakan Bupati Ansar, hal pertama yang menjadi tugasnya adalah mendorong dan memotivasi masyarakat dan juga instansi terkait untuk melakukan melakukan pendataan penduduk dan menerbitkan KTP-Elektronik. Karena hanya penduduk pemegang KTP-Elektroniklah yang diperkenankan mengikuti Pemilihan Bupati & Wakil Bupati.

“Laporan dari Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil, proses pencatatan E-KTP ini telah mencapai 70%. Masih 30% yang harus dikebut. Untuk itu, saya mengajak Saudara-saudara pemimpin partai untuk bersama-sama mendorong dan memotivasi warga kita untuk mendaftarkan diri, sehingga tingkat partisipasi masyarakat dapat didongkrak naik, karena justru di sinilah letak hakekat demokrasi. Rakyat menunjukkan kedaulatannya lewat pemilu,” tegas Bupati Ansar

Lanjutnya, hal lain yang harus diperhatikan adalah menjaga dan merawat stabilitas sosial dan kerukunan sesama warga Nian Tana. Baginya, rasa persatuan dan kesatuan serta persaudaraan dan kekerabatan sebagaiputera-putera Nian Tana mestidirawat, dengan menjalankan praktek politik yang santun dan bermartabat.

“Kearifan demokrasi Nian Tana berupa kula-babong, mengajarkan kita untuk saling menghargai, tabe-telan, megu-mo’ong, wua-mesu. Karena kita adalah saudara;Loning ita ue nora wari, kita aji no’o kae, ita nara nora wine. Jika berbeda pendapat, berselisih opini, maka kita mesti mencari solusi penuh kasih; tutur naha doi-doi, harang naha mawe-mawe,” ungkap Bupati Ansar.

Hal yang sama diungkapkan Komisioner KPU Propinsi NTT, Theresia Sitti. Menurutnya, Kabupaten Sikka harus lebih matang dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan ini pasalnya sudah dua kali Kabupaten Sikka menggelar sistem pemilikada secara langsung pasca diberlakukannya Undang-Undang No.23 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum.

Kabupaten Sikka, tambahnya, diharapkan mampu meningkatkan tingkat partisipasi pemilih dari persentase partisipasi pemilukada sebelumnya yang menyentuh angka 73,07 persen.

“Kami harapkan pemerintah Kabupaten Sikka bisa tingkatkan persentase partisipasi pemilih. Paling kurang bisa lewat dari persentase partisipasi nasional 77,7 persen. Saya yakin Sikka bisa karena sudah punya pengalaman,” ujar Theresia.

Lebih dari itu, Theresia menegaskan, dalam perhelatan pemilukada, paslon adalah magnet yang dapat menarik bahkan menolak pendukung maupun pesaing yang lain karena itu, ia berharap pemilukada di Sikka dapat menjaga marwah pemilukada yakni Jujur, Adil, Lugas, Bersih (Jurdil) dan bermartabat. (tos)

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar Anda?

Related posts