Mengenal Anthoneta Ati, Perempuan Pejuang dari Dapil Oebobo

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Pengalamannya berjibaku dengan kepentingan masyarakat di Kota Kupang membuat wanita asal Pulau Semau ini membulatkan tekad untuk maju mewakili rakyat di Lembaga Legislatif Kota Kupang. Namanya Anthoneta Ati, Seorang pejuang yang tak kenal lelah menjadi jembatan kepentingan masyarakat lewat LSM Bunda Pertiwi. Pada hajatan Pemilu yang akan dihelat pada 17 April 2019 ini, Anthoneta Ati maju menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Kota Kupang periode 2019-2024 dari Partai Berkarya dengan nomer urut 7 mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Oebobo.

Melalui LSM Bunda Pertiwi yang dimilikinya, Anthoneta Ati selalu bersama dengan masyarakat yang tak tersentuh pelayanan terutama pendidikan maupun ketrampilan hidup atau life skill. Dia memiliki banyak kelompok masyarakat yang tergabung dalam bimbingan Pendidikan Layanan Khusus (PLK) dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT. Tak heran sebagai aktifis perempuan yang selalu mendengar keluh kesah masyarakat, maka berbagai pengalaman pahit sering dia jumpai. Hal itulah yang memotivasi dirinya untuk bisa berbuat lebih bagi masyarakat Kota Kupang khususnya Dapil Oebobo. Dia memiliki harapan, ketika sudah duduk di kursi legislatif maka kepentingan rakyat yang diwakilinya bisa diperjuangkan dengan lebih baik.

“Pengalaman bersama masyarakat yang membuat saya merasa terpanggil untuk mengambil bagian menjadi anggota legislatif sebab disanalah kepentingan rakyat diputuskan. Disanalah nasib rakyat kota ditentukan. Sebagai perempuan, saya melihat banyak kepentingan kaum marginal yang tidak diakomodir dalam berbagai kepentingan. Dengan berada di Lembaga dewan maka kita bisa memperjuangkan kebijakan anggaran yang pro masyarakat kecil, itulah kenapa saya terpanggil untuk berjuang menuju kesana,” kata Janet, demikian sapaan Anthoneta Ati kepada media ini di Kediamannya di Kelurahan Oeteto, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Rabu, (10/4/2019).

Anthoneta Ati mengisahkan, banyak anak-anak di Kota Kupang yang tidak berkesempatan untuk menempuh pendidikan formal. Untuk itu mereka perlu dibimbing lewat Pendidikan Layanan Khusus sehingga memiliki ketrampilan untuk bisa berjuang dan memiliki hidup yang lebih baik. Tak cuma itu, lewat LSM yang dimilikinya, Anthoneta juga menolong anak-anak yang putus sekolah supaya mereka bisa memiliki ijasah lewat pendidikan luar sekolah (PLS). Dengan kembali melanjutkan pendidikan lewat PLS maka anak-anak bisa memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun bisa memenuhi persyaratan pendidikan untuk sebuah pekerjaan.

“Saya memiliki banyak sekali pengalaman bagimana kita mengurus anak-anak yang tadinya tidak memiliki masa depan lalu kita dampingi. Kita bersinergi dengan pemerintah baik di Kota maupun di Provinsi terutama Dinas pendidikan. Pengalaman-pengalaman dilapangan itulah yang membuat saya belajar bahwa ada kebijakan-kebijakan yang diputuskan yang jauh dari harapan masyarakat kecil yang hidup di Kota ini. Sebagai Ibu Kota Provinsi dimana semua orang ingin mencari hidup yang lebih baik maka Kota Kupang menjadi tempat tujuan banyak orang baik itu yang berpendidikan maupun yang tidak. Nah disanalah kita harus melihat apakah mereka yang kurang beruntung itu sudah mendapatkan perhatian yang cukup oleh pemerintah lewat kebijakan-kebijakan yang diputuskan,” ungkap istri dari Thimotius Here ini.

Jejak Anthoneta Ati sebagai pegiat LSM yang senantiasa mengadvokasi masyarakat sudah terbilang panjang. Ibu dari Roy Here dan Ria Here ini selalu menomersatukan kepentingan masyarakat daripada mengurus keluarga. Salah satu hasil dampingan yang cukup berhasil dan masih dinikmati oleh masyarakat hingga saat ini adalah ketika Anthoneta Ati bersama rekan-rekannya mendampingi dan membantu masyarakat di Pulau Semau menanam mangga harum manis. Kini pulau asal Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, sudah menjadi pemasok buah mangga harum manis bagi masyarakat di Kota Kupang.

“Bahwa apa yang sudah kami kerjakan bersama masyarakat bukan sekedar dongeng pengantar tidur tapi sudah menjadi nyata dan memberikan hasil yang merubah kehidupan mereka. Sebagai wanita saya selalu menggunakan hati saya dalam mendengar dan memperjuangkan kepentingan masyarakat kecil. Bagi saya kalau bersitegang dengan pengambil kebijakan itu sudah biasa, sebab ketika ada kepentingan rakyat kecil yang diabaikan disitulah saya akan berjuang dengan segala macam cara,”ujarnya.

Seperti tak kenal lelah dalam melibatkan diri dengan masyarakat, Anthoneta Ati juga bergabung dengan Koalisi Perempuan Indonesia atau KPI. Koalisi Perempuan Indonesia adalah organisasi perempuan yang berjuang untuk mewujudkan keadilan dan demokrasi dengan berpegang teguh kepada nilai-nilai dan prinsip kejujuran, keterbukaan, persamaan, kesetaraan, persaudarian (sisterhood), kebebasan, kerakyatan, kemandirian, keberagaman, non- sektarian, non- partisan, nir kekerasan, berwawasan lingkungan dan solidaritas pada rakyat kecil dan yang tertindas.

“Disamping itu, Koalisi Perempuan Indonesia juga menolak segala bentuk diskriminasi berdasar jenis kelamin, kelas social, agama, kepercayaan, ras, etnis, orientasi seksual, warna kulit, bentuk tubuh, kemampuan fisik yang berbeda (diffable), usia, status perkawinan, pekerjaan, pandangan politik, dan perbedaan- perbedaan lainnya, serta merawat lingkungan hidup,” ungkapnya.

Diakhir perbincangan, Anthoneta Ati mengajak semua masyarakat yang ada di Dapil Oebobo untuk memberikan dukungan dan doa baginya pada tanggal 17 April 2019. “Saya minta doa dan dukungan semua masyarakat terutama kaum ibu di Dapil Oebobo. Mari bersama-sama berjuang dan kalau saya dipercaya jangan lupa Coblos Anthoneta Ati, nomor urut 7, Partai Berkarya nomer 7, Dapil Oebobo,” tutup Jeanet. (joey rihi ga)

Komentar Anda?

Related posts