Meneropong Jokowi – JK Dari Selatan Indonesia

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Tulisan ini dimulai ketika Seputar NTT pada 13 Juni 2014 silam bersama tiga rekan wartawan lain melakukan perjalanan ke Kabupaten Sabu Raijua sebuah Kabupaten yang terletak di gerbang selatan Indonesia. Perjalanan ini dalam rangka melakukan peliputan geliat pembangunan di Sabu Raijua yang baru berusia 5 tahun secara otonom atas undangan Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome.

Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini tensi politik di Indonesia semakin meninggi menjelang Pilpres tanggal 9 Juli mendatang. Salah satu agenda dalam perjalanan itu adalah meneropong dukungan terhadap pasangan Calon Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla di pulau sejuta lontar itu.

Saya bersama Yohanes Adrianus dari Antara, Edy Olin dari Kompas Tv dan Chris Parera dari Sergap NTT menunmpang Kapal cepat Bahari Express 77 menuju Sabu Raijua bersama ratusan penumpang lainnya. Selama 3 jam perjalan dari Pelabuhan Tanjung Lontar Tenau Kupang menuju pelabuhan Seba Sabu Raijua, pembicaraan mengenai pilpres menjadi topik hangat dalam kapal. “Saya senang dengan pasangan nomer urut 2,” kata Edy, pelayan pada cafetaria Kapal Bahari expres. Walaupun kebanyakan lebih memilih Jokowi namun banyak juga yang mendukung Prabowo sebagai presdien.

Saat tiba di Sabu, saya banyak bercerita dengan temanmaupun kenalan saat saya bertugas di Sabu Raijua. Dari pembicaraan dengan mereka ternyata dukungan terhadap Jokowi – JK lumayan tinggi  di Pulau dengan 50 ribu lebih pemilih ini.

Ada yang lucu di Sabu Raijua, dimana mereka jarang menyebut nama pasangan Capres, mereka menyebut Jokowi sebagai “Mone Melaka” atau Si Kurus dan Pak Prabowo dengan sebutan “Mone Kebabbu” atau si Tambun. “Saya pilih Mone Melaka saja pak, dia terlihat rendah hati,” kata Raja, salah satu warga Desa Raekore Kecamatan Sabu Barat.

Saya sengaja tidak mau menanyakan kepada para pengurus partai mengenai calon pasangan presiden karena jawaban mereka sudah pasti searah dengan Partai. Di Sabu Raijua, ternyata bisik-bisik politik Pilpres cukuk keras karena mereka tidak pernah ketinggalan berita yang mereka ikuti lewat pemberitaan di televisi.

Maklum saja saat ini Jumlah antena parabola di sabu Raijua terbilang cukup banyak. Hal ini yang membuat masyarakat disana tidak ketinggalan berita tentang situasi politik terkini di Indonesia. “Saya dengan istri memiliki pilhan yang berbeda, saya pilih mone kebabbu dan istri memilih mone melaka,” kata Ruba, warga Desa Bebae Kecamatan Sabu Tengah. (joey)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *