Laka Lena Menyerah, Asa Kaum Muda Sirna di Pilgub NTT

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Pertarungan di tubuh Partai Golkar NTT menghadapi kontestasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) tahun 2018 mencapai titik kulminasi setelah Rapat Pleno diperluas DPD I Partai Golkar NTT bersama Ketua DPD Partai Golkar se-kabupaten/Kota di Hotel T-more Kupang pada Jumat, (15/12/2017). Keputusan dalam rapat tersebut mengusung Yoseph Nai Soi mendampingi Viktor Bungtilu Laiskodat dari Partai Nasdem. Dengan keputusan itu, maka harapan kaum muda di pundak Emanuel Melkiades Laka Lena untuk merebut kursi NTT I sirna seketika.

Bukan Partai Golkar namanya, jika dalam setiap hajatan politik tidak berdinamika bahkan cenderung menyisakan pertanyaan di benak para kader dan simpatisan. Bara di Partai Golkar mulai menyala tak kala semua DPD II Partai Golkar satu suara mengusung IbrahimAgustinus Medah menjadi Calon Gubernur NTT dari partai berlambang pohon beringin tersebut. Iban Medah sudah melakukan konsolidasi hingga akar rumput  namun akhirnya harus kandas ketika suhu politik mulai memanas. Kehadiran Melki Laka Lena yang dulu sempat berduet dengan Iban Medah pada Pilgub Lima tahun silam menjadi mimpi buruk bagi mantan Bupati Kupang dua periode ini. Iban Medah harus hengkang ke Partai Hanura untuk terus menyalakan asa menuju Pilgub NTT.

Kehadiran Melki Laka Lena dipusaran Pilgub NTT adalah harapan bagi kaum muda untuk merebut kekuasaan dan menjadi simpul regenerasi di tubuh Partai Golkar. Dengan kekuatan relawan yang tersebar di semua Kabupan/Kota Melki laka Lena tampil sebagai saingan yang tak bisa dilihat sebelah mata oleh para punggawa politik di bumi Flobamora. Dipercaya memimpin DPD I Partai Golkar NTT membuat semua relawan  Melki Laka Lena seperti memperoleh angin segar. Konsolidasi berjalan dengan satu tekad, Melki Laka Lena harus maju sebagai Calon Gubernur NTT dari Partai Golkar.

Keputusan Golkar yang menempatkan Melki Laka Lena pada posisi nomor dua sebagai Calon Wakil Gubernur mendampingi Jacky Uly dari partai Nasdem adalah pukulan yang menghancurkan sendi-sendi perjuangan para relawan. Walaupun menerima dengan setengah hati konsolidasi tetap berjalan. Lagi-lagi Mimpi untuk Orang Muda bisa berada di pentas politik lima tahunan di NTT ini kembali sirna, tak kala pasangan Jecky Uly dan Melki Laka Lena harus berpisah ditengah jalan. Sejak saat itu, Nasib Melki Laka Lena untuk maju bertarung di Pilgub NTT semakin buram. Melki Laka Lena yang senantiasa santai dan selalu tersenyum tak pernah memberikan jawaban yang pasti apakah dia akan keluar dari partai Golkar atau kader lain yang akan bertarung di Pilgub nanti.

Tak bisa dipungkiri bahwa, badai yang melanda Partai Golkar karna sang Ketua Umum tertimpa persoalan hukum turut memberi sumbangsih bagi ketidakpastian kader yang akan bertarug di Pilgub NTT. Nama Yosep Nai Soi yang mantan Anggota DPR RI tak pernah terdengar di pusaran Pilgub NTT. Demikian juga dengan nama Viktor Bungtilu Laiskodat. Namun sinyal tentang pasangan Laiskodat-Nasoi mulai terlihat di media social Facebook. Melki Laka Lena yang demikian sibuk menjadi narasumber di berbagai media nasional sebagai juru bicara partai Golkar dalam kasus Setya Novanto membuat perhatiannya sedikit mengendur untuk urusan Pilgub NTT

Teka-teki tentang siapa yang memperoleh restu Parai Golkar akhirnya terjawab sudah tak kala Muhamad Ansor dalam Jumpa Pers di Hotel T-more Kupang pada Jumat, (15/12/2017)  menjelaskan bahwa setelah melalui Dinamika yang panjang, Melki Laka Lena akhirnya merelakan posisi tersebut Kepada Yosep Nai Soi.

“Selain itu, memberikan Mandat kepada Melki Laka Lena, sebagai Ketua DPD I Partai Golkar NTT untuk melakukan koordinasi dan komunikasi kepada DPP partai Golkar dalam rangka menetapkan pasangan calon ini dalam SK dan Rekomendasi Penetapan,” kata Ashor yang juga anggota DPRD NTT ini.

Melki Laka Lena pada kesempatan yag sama mengatakan, dengan mempertimbangkan kepentingan yang lebih besar bagi Partai Golkar, serta perjalanan politik yang lebih baik lagi di NTT, maka dirinya iklas memberikan kesempatan kesempatan itu kepada Nai Soi. “Selanjutnya, saya akan segera membawa keputusan ini kepada DPP partai Golkar, untuk meminta segera memutuskan hasil yang diputuskan pada sore ini,” ujarnya. (joey rihi ga)

 

 

Komentar Anda?

Related posts