Kutu Busuk Facebook Saat Pilkada

  • Whatsapp

Kehadiran Media sosial Facebook (FB) telah merubah perilaku masyarakat terutama di musim Pilkada seperti sekarang. Rat-rata akun yang berseliweran di FB hanya menjadi kutu busuk yang menyerang musuh politik secara membabi-buta. Akun yang digunakan juga palsu dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Bila dibandingkan dengan Pilkada 10 tahun silam, aroma persaingan yang cenderung membunuh karakter seseorang telah menjadi barang biasa saat ini. Hanya dengan bersembunyi dibaik akun palsu semua orang seperti bebas mencaci-maki, menghujat, memfitnah dan mengadili orang lain. Semua seperti lupa dan tidak takut pada Dosa. Mungkin karna bermain di dunia maya sehingga mereka pikir itu tak berdosa.

Sebeneranya kehadiran Media Sosial (Medsos) seperti FB bertujuan positif sebagai tempat promosi produk, memperbanyak teman maupun relasi bisnis dengan mudah. Selain itu, mempermudah komunikasi kita dengan orang-orang, baik dalam maupun luar negeri. Medsos juga menjadi Tempat mencari informasi. Medsos jugaTempat berbagi. Dengan fitur yanga ada pada media sosial kita dapat dengan mudah saling bertukar data baik berupa foto, dokumen, maupun pesan suara.

Namun sejumlah manfaat positif dari FB ini, ternyata dibarengi juga dengan segudang dampak negatif yang dimanfaatkan oleh orang yang bertabiat buruk. Pengguna Medsos sudah lebih lihai dari bunglon. Mereka bisa mengubah warna sesuai kondisi dan tempat. Di dunia nyata mereka seperti orang alim bahkan mengalahkan para Imam. Namun di Dunia Maya mereka berubah menjadi sangat biadab mengalahkan iblis. Mereka menjelma menjadi pengikut lusifer yang tidak takut akan dosa dia akhirat.

Dalam Pilkada di Kota Kupang, ajang saling menghujat dan memfitnah semakin kencang saat. Hal ini akan semakin panas seiring waktu menuju hari H pencoblosan. Semua dilakukan dengan satu tujuan menghancurkan lawan lalu meraih kemenangan dengan mudah. Semua kesalahan para kandidat yang bersaing akan terpampang jelas di Facebook. Tidak ada yang tersembunyi, bahkan fitnahpun dianggap sebagai sesuatu yang benar.

Para pengguna akun palsu di Facebook telah menjadi manusia yang memiliki kepribadian ganda. Mereka baik saat berhadap langsung tapi saat di muka laptop atau Ponsel Pintar mereka berubah menjadi serigala yang memangsa sesama manusia lewat berbagai hujatan di FB. Percaya atau tidak, apa yang ditanam pasti akan dituai, sebab sehebat-hebatnya orang bersembunyi dibalik akun palsu pada akhirnya akan ketahuan. Toh sekalipun manusia tidak mengetahuinya tapi Tuhan tidak tutup mata. Mungkin saat ini belum diadili di pengadilan dunia tapi pengadilan akhirat sudah menanti. sebelum terlambat bertobatlah dan berhenti menjadi kutu busuk facebook. (jrg)

Komentar Anda?

Related posts