Ketua DPRD Kota : Ikan Berformalin Adalah Kejahatan Kemanusiaan

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Ketua DPRD Kota Kupang, Yeheskiel Loudoe menegaskan, perbuatan oknum yang menjual ikan berformulin kepada masyarakat di Kota Kupang merupakan kejahatan kemanusian. Untuk itu Pihak berwajib harus memberikan tindakan tegas sehingga memberi efek jera terhadap para pelaku. Hal ini dikatakan Yes Loudoe terkait maraknya ikan bermormalin yang masuk ke Kota Kupang dari daerah lain.

“Itu kejahatan kemanusiaan. Bagimana mungkin ada orang yang untuk mengeruk keutungan lalu membahayakan banyak orang. Untuk itu tidak cukup hanya ikannya yang disita tapi cari pelakunya dan hukum berat,” tegas Yes Loudoe kepada wartawan, Jumat, (30/1/2015) di Gedung DPRD Kota.

Aparat keamanan dalam hal ini Polisi tegas Yes Loudoe harus segera mencari pelaku utama. Tidak cukup dengan menyita ikan atau memberi sanksi kepada parahu yang membawa ikan saja. Jika tidak demikian maka tidak ada jaminan ikan yang masuk ke Kota Kupang akan aman, karena bisa saja para pelaku utama mengirim lagi ikan berformalin dengan cara lain.

“Ini pembunhan masal secara perlahan-lahan terhadap masyarakat Kota. Sebab konsumen ikan tersbesar di NTT adalah masyarakat Kota. Cari dalangnya dengan cepat, dan itu pekerjaan rumah bagi aparat kepolisian di NTT,” ujarnya.

Ketua Komisi III DPRD Kota Kupang, Selly Tokan Kamilus pada kesempatan yang sama meminta agar Pemerintah Provinsi dalam hal ini Gubernur maupun para Bupati dan Walikota harus menyikapi hal ini secara bersama-sama.

“Kita minta supaya Pak Guberur, para bupati dan Walikota untuk bersama-sama menuntaskan masyarakah ini. Kalau dibiarkan terus maka suatu saat kita tidak tahu siapa mau kubur siapa,” kesalnya.

Dia menduga, praktek ikan berformalin sudah dilakukan sejak lama oleh pengusaha ikan, namun baru sekarang dideteksi. “Ini adalah kesempatan terbaik untuk membasmi perilaku kejahatan yang luar biasa seperti ini. Siapa yang jamin bahwa dia tidak pernah makan ikan yang sudah ada formalinnya. Semua kita dihantui oleh rasa takut,”pungkasnya. (riflan hayon)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *