Kesaksian Pemuda Niki-Niki Tanpa Dubur Yang Ditolong Viktor Laiskodat

  • Whatsapp

Niki-Niki, seputar-ntt.com – Hari sudah siang, namun mendung kelabu tetap menggantung manja dilangit Pulau Timor. Matahari sudah tepat di puncak ubun-ubun, tapi malu menyemburkan cahaya untuk memanaskan bumi. Tak ada sengit dalam terik yang membakar kulit, seperti ditempat lain. Begitulah suasana di Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, begitu adem saat Calon Gubernur NTT, Nomor urut 4, Viktor Bungtilu Laiskodat bertemu dengan keluarga TTS di rumah Paulus Nitbani.

Ada raut rindu yang mendalam dari wajah-wajah kuyu yang telah menanti kehadiran Calon Pemimpin mereka. Mereka seperti tak mau melewatkan kesempatan emas untuk bertemu secara langsung dengan Viktor Laiskodat. Dari sekian banyak orang yang hadir dipelataran tempat pertemuan, ada seorang pemuda yang nampak gundah gulana dalam diam tanpa kata. Ditangannya ada kain tenun timor. Matanya tak lepas dari Viktor Laiskodat.

Saat itulah salah satu tokoh masyarakat seyempat menyampaikan bahwa ada orang spesial ingin bertemu Viktor Laiskodat. Rupanya orang yang dimaksud adalah seorang pemuda berumur 18 tahun yang tadi memegang kain tenunan Timor. Namanya Melki Telnoni. Dia didampingi sang ibu Marta Telnoni ketika berdiri dan maju kedepan. Sambil membawa kain tenunan dalam baki dan hendak mengalungkan di leher Viktor Laiskodat.

Melki Telnoni mengisahkan, dia menderita kelainan sejak lahir yakni tanpa dubur. Dia harus menanggung beban derita itu selama hampir 17 tahun. Beruntung dia bertemu seorang dermawan bernama Viktor Laiskodat yang memiliki hati untuk menolingnya dari penderitaan yang sekian tahun dia derita. Semua biaya operasi dubur dan semua biaya lainnya ditanggung oleh Viktor Laiskodat namun baru kali ini dia melihat orang yang telah menolongnya. Saat dia dengar Viktor Laiskodat akan berkunjung ke Niki-Niki, kerunduan sudah membuncah dalam dada.

“Saya hanya ingin melihat orang yang telah menolong saya dan hari ini kesempatan itu datang. Saya tinggal di Jakarta untuk berobat dan operasi selama 2 bulan. Rumah disiapkan dan semua biaya ditanggung oleh pak Viktor. Kamu waktu itu ada 4 orang yang punya nasib sama dan ditolong pak Viktor. Tak ada kata yang lebih pantas saya sampaikan selain ucapan terimakasih dan saya berdoa bapak Bisa menjadi berkat bagi masyarakat NTT,” ungkapnya.

Viktor Laiskodat yang dikalungi kain adat justru sudah lupa akan Melki Telnoni, pemuda Niki-Niki yang dia tolong. “Saya sudah lupa anak ini dan saya bersyukur dia sudah sehat dan kembali menjadi normal tanpa kendala lagi. Itu yang perlu kita syukuri perbuatan Tuhan dalam hidup kita aebagai manusia yang terbatas,” kata Viktor.

Apa yang dialami oleh Melki Telnoni kata Viktor Laiskodat harus menjadi pelajaran buat masyarakat di TTS dan juga masyarakat NTT pada umumnya bahwa betapa pentingnya menjaga kesehatan bagi ibu hamil. Seorang ibu hamil harus diurus dengan baik mulai dari asupan gisi hingga pemerikasaan kesehatan secara periodik. Hal ini untuk mencegah terjadinya kelahiran cacat dan tidak normal seperti Melki Telnoni.

“Karena itu saya selalu anjurkan ibu-ibu hamil untuk rajin makan daun kelor saat hamil. Itu pohon ajaib yang kaya manfaat kesehatan dan gisi bagi tubuh. Jangan cari yang sulit smentara yang ada di kebun kita tidak dimanfaatkan. Kami punya mimpi bagaimana kita mengurus generasi NTT yang sehat dan cerdas sehingga mampu bersaing dimanapun mereka berada,” tutup Viktor Laiskodat. (joey rihi ga)

Komentar Anda?

Related posts