Jumlah Pasien DBD Di Alor Terus Meningkat

  • Whatsapp

Kalabahi, seputar-ntt.com – Jumlah pasian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Alor terus meningkat setiap harinya.

Kepala Humas RSUD Nova Nely Namo ketika dikonfirmasi diruang kerjanya Kamis, 6/2/2010 menyebut, dari data yang diperoleh, jumlah pasien yang terjangkit DBD sebanyak 120 orang.

“Sementara yang sementara dirawat sebanyak 30 pasien. Yang meninggal sudah 2 orang,” kata Nova.

Menurutnya, kendala yang dihadapi dalam penanganan pasien hanya pada ketersediaan ruang perawatan.

“Karena itu kami sudah putuskan sementara ruang VVIP dan Kelas I digunakan full sebab kapasitas ruang perawatan anak yang terbatas. Untuk kesiapan medis dan obat-obatan tidak masalah,” tambahnya.

Sementara Kadis Kesehatan dr. Christine O.M.B. Laoemoery mengatakan peningkatan DBD tahun ini berlipat-lipat jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Untuk mencegah agar tidak makin meningkat, kami sudah mengambil langkah-langkah dengan menggandeng seluruh perangkat daerah untuk merangsang masyarakat untuk sadar DBD. Sudah 4 minggu kami turun ke desa-desa, pintu ke pintu, DBD bukan tanggung jawab orang kesehatan saja,” ujar Laoemoery.

Ia juga menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dan meminta bantuan ke Kadis Kesehatan Provinsi untuk penanggulangan DBD di Alor.

“Sebagai respon, hari ini ada kunjungan dari Dinkes Provinsi. Selain bantuan bubuk abate, Pak Kadis juga mengirim 5 dokter ahli,” katanya.

Terkait ketersedian obat sendiri, salah satu Kadis yang namanya masuk dalam seleksi Sekda Alor ini menyampaikan stok masih cukup.

“Yang habis itu abate makanya kita minta ke provinsi itu, sementara Pesanan kita masih dalam perjalanan,” ucap Christine.

Kepada seluruh masyarakat, Kadis Kesehatan kembali menginstruksikan, dalam rangka pencegahan penyebaran DBD untuk segera melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

“PSN dilakukan dengan metode 3 M Plus yakni : Menguras dan Menutup rapat tempat penampungan air, Membersihkan lingkungan sekitar rumah dengan menyingkirkan kaleng, ban bekas, gelas/botol plastik atau wadah kosong yang mudah terisi air hujan kedalam tanah, Plus menaburkan bubuk abate kedalam bak penampung air, memakai kelambu saat tidur di waktu siang dan malam, memakai obat anti nyamuk seperti autan, soffel dll,” pungkas dr. Christine O.M.B. Laoemoery. (*Pepenk).

Komentar Anda?

Related posts