Jumlah Desa Tertinggal di NTT Alami Penurunan

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com—Dari Pendataan Potensi Desa (Podes) yang dilaksanakan pada Mei 2018, diketahui jumlah desa tertinggal mengalami penurunan dibandingkan Podes 2014.

“Tahun 2014 jumlah desa sebanyak 2.977 desa, jumlah desa tertinggal sebanyak 1.544 desa atau 51,86 Persen, sedangkan Podes 2018 dari 3.048 jumlah desa yang ada, desa tertinggal 1.063 desa atau 35,71 Persen,” ujar Kepala BPS Provinsi NTT, Maritje Pattiwaellapia saat jumpa pers di ruang rapat BPS NTT, Senin (10/12/2018).

Dijelaskan Maritje bahwa menghitung suatu desa dikatakan Desa Tertinggal didasarkan pada Indeks Pembangunan Desa (IPD), yakni dari ketersediaan pelayanan dasar, kondisi Infrastruktur, aksesbilitas/Transportasi, Pelayanan Umum, dan Penyelenggaraan Pemerintahan.

Untuk IPD sendiri, lanjut Maritje, terbagi menjadi tiga kategori yakni Desa Mandiri, Desa Berkembang dan Desa Tertinggal.

“Desa Mandiri di Provinsi NTT untuk tahun 2018 ada Sembilan desa atau 0,30 Persen dari total desa yang ada, Desa Tertinggal 1.094 Desa atau 35,89 Persen dan Desa Berkembang sebanyak 1.945 desa atau 63,81 Persen,” urai Maritje.

Kalau lihat perkembangan desanya, tambah Maritje, dahulu Desa Mandiri hanya dua sekarang meningkat menjadi Sembilan, begitu juga Desa Tertinggal 1.544 atau 51,80 Persen sekarang berkurang menjadi 1.063 Desa atau 35,71 Persen dan Desa Berkembang yang jumlah 1.431 Desa atau 48,07 Persen bertambah menjadi 1.905 Desa atau 63,99 Persen.

“Semua ini tidak terlepas juga dari Program Nawacita yang digagas Presiden RI, Joko Widodo yang mana salah satunya yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka persatua dan kesatuan,” papar Maritje.

Hal ini juga didukung dengan UU nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, tambahnya, serta mengawal pencapaian target rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) 2014-2019.

“Karena banyak program pro desa yakni membangun dari pinggiran. Ini suatu capaian luar biasa selama empat tahun terakhir,” tandasnya.

Dikatakan Maritje, secara nasional target RPJM 2014-2019 bahwa mengurangi desa tertinggal sampai 5.000 desa, dan meningkatkan jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa. Ternyata dari hasil Podes terdapat peningkatan, dimana untuk Desa Tertinggal berkurang sampai 6.518 Desa, dan untuk Desa Mandiri meningkat menjadi 2.665 Desa.

Sedangkan untuk NTT, tegas Maritje, Desa Tertinggal berkurang 481 Desa dan Desa Mandiri bertambah tujuh Desa.

“Ini sesuatu yang luar biasa, tidak sia-sia pemerintah mengalokasikan dana sampai puluhan triliun rupiah untuk pembangunan desa dan dampak dapat dirasakan,” ujar Maritje. (ira)

Komentar Anda?

Related posts