Ini Mimpi Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi Untuk NTT

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Bakal Calon Gubernur yang diusung Prati Nasdem, Golkar dan Hanura, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, sudah saatnya masyarakat NTT menentukan pemimpin yang mampu membawa daerah ini dari ketertinggalan dan kemiskinan. WAlaupun usia Provinsi NTT telah mencapai 59 tahun sejak berpisah dari Sunda Kecil, namun impian dan harapan masyarakat untuk hidup layak dan terepas dari berbagai kekurangan masih jauh dari harapan.

Hal ini disampaikan Viktor Bungilu Laiskodat dalam orasi politiknya dihadapan puluhan ribu massa saat deklarasi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di lapangan Lasitarda, Kota Kupang, Rabu, (20/12/2019)

“Hari ini adalah hari bersejarah dimana Provinsi NTT  berpisah dari Sunda Kecil untuk kemudian mengelola rumah tanggan sendiri sebagai sebuah provinsi baru. Hari ini Provinsi NTT genap berusia 59 tahun. Sejarah itu pula yang merakit Flobamora menjadi satu kesatuan gugus gerak untuk melihat cita-cita masa depan. Untuk memberikan harkat dan martabat bagi masyarakat NTT dengan harapan disaat mengela potensinya sendiri bisa memberi kesejahteraan bagi masyarakat. Tapi dalam sejarah perjalanan 59 tahun itu kita tetap diperhadapkan pada kondisi yang sangat menyakitkan hati dan bathin kita,” kata Laiskodat yang disambut tepuk riuh puluhan ribu simpatisan.

Viktor Laiskodat yang didampingi calon Wakilnya Jose Nae Soi mengatakan akan melahirkan sebuah budaya pemerintahan yang baru yakni lewat pendekatan yang lebih mengedapankan persaudaraan ketimbang pendekatan yang formal semata. “ Kita bangun NTT dalam konsep yang lebih harmonais. Gubernur bisa minum kopi dengan Bupati sambil membicarakan tentang pembangunan diberbagai wilayah di NTT. Gubernur jangan hanya datang dengan formal lalu kemudian dengan seenaknya memberi perintah” ungkap Laiskodat.

Seorang Gubernur tegas Viktor Laiskodat, sudah tidak jamannya lagi duduk berpangku kaki kemudian ketika turun ke masyarakat disambut sebagai seorang raja. “Pemimpin NTT itu harus berani turun di sawah untuk menanam dengan para petani. Jangan datang ke sawah dengan pakai pantovel. Maso lumpur taga’e. sonde pulang-pulang lagi,” kata suami dari Yulie Laiskodat ini.

Selain itu, Viktor Laiskodat juga berjanji akan membangun pemerintahan yang bersih dan jauh dari praktek korupsi. Membangun NTT membutuhkan orang yang jujur dan tidak rakus sehingga impian masyarakat untuk hidup layak lewat berbagai pembangunan bisa tercapai. Banyak orang pintar di NTT kata Viktor, tapi karena tidak mampu menahan diri dari godaan untuk memperkaya diri dengan cara-cara yang tidak terhormat dan elegan.

“Kalo rakus dan mata tatutup maka maka jalan tabrak masuk jurang. Kenapa kita tetap menderita karena hati pemimpinnya tertutup. Banyak orang pintar di daerah ini tapi tidak mampu menahan diri dari godaan materi. Jika Tuhan berkenan dan masyarakat NTT memberi kepercayaan maka di jaman saya ketika lihat bupati yang pakai jam tangan mahal, saya akan copot dan jual untuk masyarakat. Kenapa begitu karna kita masih susah. Karena rakyat masih susah. Bulan-bulan begini, sudah tidak ada makanan lagi,” kata Viktor

Dia juga berjanji akan membangun petani yang hebat yang tidak kesultan benih yang baik serta di dukung oleh pupuk yang memadai. Dengan demikian maka para petani bisa memproduksi hasil pertaninan yang cukup dan bisa dijual. Dengan demikian para petani bisa meyisihkan sebagian penghasilnnya untuk dijadikan tabungan hari tua. “PNS kalau pensiun ada Tabungan pensiun, petani juga harus ada tabungan hari tua,” harap Viktor.

Untuk itu, lanjut Viktor Laiskodat, jika Tuhan berkenan dan masyarakat memberikan kepercayaan, dirinya tidak mau ada kelangkaan pupuk maupun benih. “ Di jaman saya distributor tidak boleh main-main. Kita bangun daerah ini harus punya disiplin dan harus cinta daerah ini. Cintailah masyarakat sebagaimana seorang ibu mencintai dan menyangi anak-nakanya. Pemerintah harus hadir sebagai ibu disaat rakyat tertimpa kelaparan dan bencara, itulah arti dari cinta pada rakyat yang sesungguhnya,” pungkas Viktor.

Ketua Fraksi Nasdem DPR RI ini juga berjanji akan membangun teknologi informasi hingga ke desa-desa. Dengan demikian masyarakat bisa mengakses informasi secara luas. Sesuai data yang ada kata Viktor baru 29 persen masyarakat yang bisa mengakses informasi secara bebas tanpa kesulitan. Masyarakat yang maju dan sejahtra adalah masyarakat yang dapat mengakses informasi secara baik tanpa kendala. “Data statistic mengatakan bahwa baru 29 persen masyarakat NTT yang bisa mengakses informasi secara mudah, artinya ada 79 persen masyarakat yang ada di berbagai pelosok yang belum bisa mengakses informasi,” papar Viktor.

Tidak hanya itu, Viktor bersama Josef juga bertekad untuk memberikan air bersih bagi masyarakat hingga desa-desa. Air bersih tersebut harus layak dan bisa dikonsumsi secara langsung. Dengan teknologi-teknologi yang ada saat ini, memberikan kemudahan dalam menjawab berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. “Dari tiga rbu lebih desa di NTT, saya berjanji dalam lima tahun separuh dari jumlah itu sudah bisa menikmati air bersih yang sehat dan langsung di komsumsi. Kta oleh ai darilaut, lansung bisa di minum, begitu juga dengan air dari sumur dan danau harus bisa langsung diminum,” katanya.

Sementara Josef Nae Soi dalam orasinya mengatakan, dirinya bersama Viktor Laiskodat datang ke NTT untuk meberikan JALA kepada masyarakat. Jala yang dimaksud adalah kependekan dari Jalan, Listrik dan Air. Tiga persoalan tersebut msih menjadi pergumulan masyarakat NTT hingga saat ini sehingga kehadiran Paket Victory-Joss adalah untuk menjawab setiap pergumulan tersebut. “JIka berbagai persoalan tersebut mampu dijawab maka NTT akan aman dan sejahtera,” tutup Jose Nae Soi. (joey rihi ga)

Komentar Anda?

Related posts