Ini Langkah Marianus Sae Perangi Kemiskinan di NTT

  • Whatsapp

Kupang, seputarntt.com Ide cerdas membangun kabupaten Ngada keluar dari berbagai stigma dalam kurun waktu tiga tahun sukses dilakukan Bupati aktif Kabupaten Ngada dua periode Marianus Sae, hal ini tampaknya menjadi modal dasar Marianus yang telah menyatakan kepada publik NTT untuk bertarung dalam hajatan politik lima tahunan di provinsi ini pada Juni 2018 mendatang.

Marianus sempat menyorotkan berbagai Stigma memprihatinkan yang dianugerahkan terhadap NTT yang dikenal provinsi miskin ke tiga di tanah air ini, wajar saja ketika hal itu menjadi topic hangat yang selalu diperbincangkan warga dan muncul di ruang public melalui pemberitaan media yang sudah menjadi konsumsi publik.

Ketika mempunyai mimpi untuk NTT kedepan, Marianus tampaknya ingin mengeluarkan ‘jurus’ cerdas untuk memerangi berbagai stigma terutama stigma kemiskinan di NTT dengan modal dasar ketika ia sukses membangun kabupaten yang sementara ia nahkodainya. Di benak Marianus, persoalan ketertinggalan 18 Kabupaten di NTT menjadi masalah semua masyarakat dan hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pimpinan daerah agar perlu menjadi perhatian bersama.

Untuk membangun NTT perlahan-lahan lebih cepat dan keluar dari ketertinggalan, Marianus berjanji mempertahankan program Desa Mandiri Anggur Merah di masa kepemimpinan Gubernur Frans Lebu Raya saat ini, pasalnya program ini bisa meningkatkan percepatan pembangunan di bidang ekonomi untuk mendorong masyarakat menuju kesejahteraan.

Lanjutnya, yang harus fokus dilakukan dari  program ini, kata Marianus dengan meningkatkan sistem pengawasan dan sistem pendampingan.

“program anggur merah adalah produk yang sangat baik untuk percepatan pembagunan di bidang ekonomi sehingga tidak ada salahnya kita pertahankan dan kita dorong, tinggal sekarang, kita harus lebih tingkatkan sistem pengawasan, sistem pendampingannya dan kita kawal sacara baik. Untuk itulah kami juga hadir, saya akan melanjutkan anggur merah, di Ngada juga ada yang namanya program perak, namanya saja yang berbeda tetapi sebenarnya sama untuk rakyat,” kata Marianus saat jumpa pers di Kantor DPD PDIP Di Kupang, sebelum mendaftar Ke KPUD NTT, Senin (8/1/2018).

Dikatakannya bahwa kepercayaan yang diberikan untuk bertarung dalam hajatan politik ini menjadi tanggung jawab besar bagi pasangan calon yang dikenal dengan tagline membangun NTT dari Desa, agar bisa keluar dari yang namanya ketertinggalan, kebodohan dan kemiskinan.

Marianus juga mengaku dirinya akan berusaha membawa NTT ini menjadi sejahtera, sebab persoalan kemiskinan Ia sudah rasakan dan sudah tau bagaimana caranya mengatasi, sebab menurutnya Ia pernah bertani selama lima tahun karena dililit persoalan ekonomi dan hidup sebagai anak yatim piatu.

“Apa yang dirasakan rakyat NTT saat ini saya sudah pernah alami, saya tau bagaimana mengatasi masalah kemiskinan. Saya pernah menjadi petani dan saya terpaksa saat itu harus berhenti sekolah karena hidup sebagai anak yatim piatu, saya harus kembali ke kampung dan bertani, setelah itu baru sekolah lagi dan sampai seperti ini,” bebernya.

Dia menambahkan ada empat sektor yang perlu menjadi perhatian utama untuk keluar dari ketertinggalan Yaitu infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan ekonomi rakyat. untuk itu, dirinya bersama ibu Nomleni akan melakukan hal yang sama seperti di Ngada untuk memberantas ini semua.

“Langkah-langkah yang saya dan ibu Nomleni lakukan untuk mempercepat pembangunan dengan melakukan efisiensi anggaran serta pembangunan mulai dari desa dengan perbaikan infrastruktur, pelayanan kesehatan dan pendidikan dan Pemberdayaan ekonomi rakya semuanya itu di mulai dari Desa,” tutupnya.

Pasangan calon gubernur NTT Marianus Sae akan mendampingi calon wakil gubernur NTT dari unsur perempuan Emelia Nomleni (MS-EMI) yang dinamai koalisi kerakyatan yang diusung PDI Perjuangan dan PKB. Pasangan ini resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT di kota Kupang, Senin (8/1/2018). (*Vincent Mone)

Komentar Anda?

Related posts