HUT NTT, IGRSC Adakan Seminar Evaluasi Kepemimpinan Frenly

  • Whatsapp

Kupang, Seputar-ntt.com – Setelah berpisah dari Provinsi Sunda Kecil pada tahun 1958. Provinsi NTT akan memperingati Hari Ulang Tahun (Ultah) ke-59. Momentum ini sekalaigus untuk mengevaluasi kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur NTT,  Frans Lebu Raya dan Benny A Litelnoni (Frenly) selama lima tahun.

Rangkaian kegiatan adalah seminar, talk show, pertunjukkan seni budaya dan pameran pencapaian kerja selama lima tahun kepemimpinan Frenly. Tema utama pameran ini adalah Ekspose Hasil-hasil Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera.

“Peringatan HUT NTT yang ke-59 ini juga merupakan momentum istimewa karena berada di ujung pemerintahan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, dan Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni. Momen untuk keluar dari garis kemiskinan dari garis ketertinggalan,”kata Event Organizer kegiatan, Elcid Li kepada ssjumlah wartawan di Aula kantor dinas Kominfo NTT, Kamis (14/12/2017).

Dikatakan direktur Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC) ini, semua acara dikemas dalam tajuk NTT Investment and Development Expo 2017. Acara ini berlangsung selama 3 hari, 18-20 Desember 2017, di Lantai 2 Aula Utama El Tari kantor gubernur NTT.

Kegiatan utama pameran, kata dia, diisi pameran hasil kerja 6 OPD (Organisasi Perangkat Daerah) sebagai pelaksana Program 6 Tekad di Pemprov NTT, Dinas Pertanian dan dinas Peternakan. Ada dinas Kehutanan, Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan dan Kelautan, dan Dinas Koperasi. Didukung 3 OPD Pelayanan Dasar yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Dinas PU.

Untuk kegiatan pameran, juga diikuti oleh BUMN, organisasi non-pemerintah (LSM/NGO), pelaku usaha (entrepreneur), jaringan ekonomi kreatif dalam pembangunan NTT, dan berbagai komunitas kreatif lainnya.

Selain menampilkan hasil kerja Pemda Provinsi NTT, lanjutnya, diselenggarakan seminar dan talkshow membahas masalah aktual terkait pencapaian serta peluang investasi dan pembangunan di provinsi 550 pulau ini. Meneropong rencana-rencana berkelanjutan untuk masa depan NTT.

“Para pembicara dalam setiap seminar berasal dari tingkat regional, nasional maupun internasional yang sudah kaliber di bidangnya,”tambahnya.

Kepala dinas Komunikasi dan Informasi NTT, Stefanus Ratoe Oedjoe menambahkan bahwa dalam pameran bagaimana pemerintah menunjukkan kepada masyarakat pembangunan yang telah dicapai gubernur dan wakil gubernur. “Inti dari kegiatan ini, orang akan melihat kinerja dari gubernur dan wakil gubernur,”katanya.

Temmy Da Silva perwakilan Bapeda NTT, selaku Ketua Seksi Seminar dan wakik ketua seksi Pameran, menambahkan kegiatan yang dilaksanakan dikemas secara istimewa. Di mana HUT NTT ke-59 merupakan HUT terakhir bagi kepemimlinan Frenly. Selain itu, Bappeda sementara msnyusun RPJMD tahun 2018.

“Kita lihat hasil RPJM selama lima tahunan. Apa saja yang dilakukan, bagaimana kabupaten kota dan apa saja yang diperbaiki untuk 5 tahun ke depan. Akan memberikan warna tersendiri. Harapan kami, ini akan memberikan sesuatu yang lebih supaya ke depan bisa lebih baik lagi,”katanya.

Diskusi yang dibangun dalam seminar ini, kata dia, adalah diskusi berbasis data. Demikian juga peserta yang terlibat dalam pameran. Sehingga penyampaian narasumber dapat dipertanggungjawabkan dan data yang dipercaya dan berguna bagi masyarakat NTT.

Sementara anggota EO seminar dan pameran, Herman Seran merincikan rangkaian selama tanggal 18 sampai 20 Desember 2017. Di hari pertama empat orang pembicara membahas ‘Membuka Peluang Investasi’ yang akan diisi Direktur BI Wilayah NTT, Dr Frits Fanggidae, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu, dan Torry Kuswardono (NGO PIKUL).

Selain itu dalam seminar utama tanggal 19 Desember 2017, dihadirkan tiga orang akademisi kaliber yang akan berbicara mengenai Strategi Pengembangan Kawasan Nusa Tenggara Timur. Masing-masing Prof Budy Resosudarmo dari Australian National University, Prof Mudrajad Kuncoro dari UGM dan Prof Fred Benu dari Undana kupang.

“Isu krusial terkait persoalan pendidikan NTT pun akan dibahas oleh para pakar, Kepala Dinas Pendidikan NTT, Dr Merry Kolimon dari UKAW sekaligus Ketua Sinode GMIT, Dr Ing Jonatan Lassa dari Charles Darwin University, dan M.N. Aba Nuen dari perwakilan Guru SMAN Kualin Kabapaten TTS,”kata Herman.

Hari ketiga dilamjutkan seminar ‘Membangun Infrastruktur Ekonomi Kreatif di NTT’ dengan pembicara Dr Maklon Killa dari kampus Unwina, Dr Jefry Riwukore selaku Walikota Kupang, CEO Beta Antar, dan Arthur Lay,  Ketua HIPMI NTT.

Selain seminar ada 6 kegiatan talkshow dipadukan pemutaran dua film pendek mengenai hasil pembangunan yang sudah dilakukan oleh Pemprov NTT. Dua film pendek ini diproduksi oleh para pembuat film dari NTT sendiri yakni Natalino Mella, dan Manuel Alberto Maia.

“Juga diadakan presentasi terbuka dari GM PLN NTT tentang ‘Peta Energi Listrik dan Industri Rumah Tangga NTT’, dan ‘Peta Kinerja Perlabuhan NTT sebagai bagian dari Rangkaian Tol Laut’ dari GM Pelindo III Cabang Tenau,”Pungkasnya.

Sementara, peserta yang terlibat dalam acara seminar dan talkshow adalah mahasiswa, akademisi dan masyarakat umum. Juga akan diadakan hiburan, pertunjukan seni dari para komika,  sanggar seni, komunitas kreatif dari NTT. (Pelipus Libu Heo)

Komentar Anda?

Related posts