Gedung Pastoran Lewoleba Terbakar

  • Whatsapp

Lewoleba, seputar-ntt.com – Gedung pastoran (rumah para pastor dan kantor paroki) Sta. Maria Baneaux Lewoleba, Kabupaten Lembata, Senin siang (18/07/16) ludes terbakar si jago merah. Yang dapat diselamatkan dalam musibah kebakaran ini hanya dokumen administrasi paroki dan beberapa perlengakapan kantor seperti lemari, kursi dan meja.

Disaksikan media ini, sekitar seribuan warga memadati areal sekitar pastoran dan gereja paroki Lewoleba. Baik sekedar menyaksikan maupun ikut membantu memadamkam kobaran api. Tampak Kapolres Lembata, AKBP. Arsdo Simatupang memantau langsung anggotanya yang membantu dan beberapa anggota Koramil Lewoleba yang juga tidak ketinggalan membantu memadamkan kobaran api tersebut, walau hanya berhasil menahan kobaran api menjalar ke rumah warga sekitar dan gereja Sta. Maria Baneaux Lewoleba.

Sementara dari pihak pemerintah, tampak pasukan Tagana dari BPBD Lembata, datang saat kobaran api tersebut sudah mulai padam. Sedangkan mobil pemadam kebakaran, bukan lagi tak kelihatan di saat kejadian berlangsung, tetapi memang untuk kabupaten Lembata, sampai saat ini belum memilki mobil pemadam kebakaran.

Selain itu, pihak kepolisian resort Lembata sudah memasang police line disekitar gedung dan saat api sudah berhasil dipadamkan, dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Lembata, AKP. Brinston Napitupulu, beberapa sumber yang diduga menjadi sumber api langsung diteliti guna mengetahui penyebab kebakaran tersebut.

Sementara terkait dengan kronologis kejadian ini, Tonce Blolok, seorang warga Kelurahan Lewoleba ketika ditemui di lokasi kejadian mengatakan, pada saat kejadian dirinya berada di pastoran hendak mengambil salah satu formulir, untuk urusan pernikahan. Saat itu menurut Dia, sekitar Pkl. 11.30 Wita. Karena ada juga beberapa tamu yang datang terlebih dahulu dan sedang dilayani, Tonce pun mengantri dan menunggu giiran.

Tiba-tiba, ujar Tonce, Romo Willy Ola Baga (pastor paroki Sta. Maria Baneaux Lewoleba) berteriak dari lorong samping pastoran. “ Romo Willy hanya teriak ada api, ada api di atas”, ujar Tonce meniru teriakan Romo Willy. Mendengar teriakan tersebut, Tonce pun bergerak naik ke lantai dua dan menendang pintu kamar yang rupanya adalah milik Romo Willy.

Namun Tonce kaget ketika berhasil membobol pintu kamar, api sudah menjalar ke atap dan dirinya tidak berdaya untuk memadamkan karena upayanya untuk menyiram api tersebut tak mampu menghentikan laju kobaran api tersebut. Tonce akhirnya turun ke lantai 1 dan menyuruh Aloysius Ikun, salah seorang pegawai pastoran untuk menggoyang lonceng agar umat dan masyarakat minimal yang berada disekitaran gereja dapat segera membantu.

Sementara Tonce sendiri kuatir kebakaran tersebut akan merambat ke gereja Baneux karena jarak antara atap pastoran dan atap gereja hanya sekitar 2 meter, meteran listrik di pastoran yang merupakan meteran indukpun  langsung Dia matikan sekaligus menarik hendel saklar.

Ceritra ini dibenarkan Aloysius Ikun, ketika diwawancarai soal kejadian ini. Alo mengatakan, dirinya sat itupun akibat panik sehingga sempat bertanya soal berapa kali lonceng gereja harus dibunyikan. Alo mengakui bahwa dirinya diminta Tonce Blolok untuk segera menggoyang lonceng gereja sebagai tanda meminta tolong. Setelah lonceng berbunyi, warga masyarakat Lewoleba mulai berdatangan dan membantu menghentikan. Sedangkan Romo Willy belum berhasil diwawancara karena berdasarkan keterangan beberapa sumber, dirinya masih trauma dan butuh ketenangan untuk menghadapi musibah ini.  (Broin Tolok)

 

 

 

Komentar Anda?

Related posts