Drag Bike di Jalan El-Tari Maumere, Ini Komentar Netizen

  • Whatsapp

Maumere, seputar-ntt.com – Kejuaraan Daerah (Kejurda) Drag Bike di Sikka yangberlangsung dari tanggal 25-26 Februari 2017 diprotes sejumlah netizen media sosial Facebook pasalnya event tersebut mengganggu mobilisasi warga yang tinggal di seputaran jalan El-tari Maumere.  Seri I Drag Bike yang diselenggarakan oleh MOF Racing Speed (MRS) ini menutup hampir sebagian ruas jalan tersebut tepatnya dari depan Kantor DPRD Sikka Hingga Rumah Jabatan Bupati.

Oleh para Netizen, baik yang ada di Kabupaten Sikka maupun di luar daerah turut berkomentar mengenai event yang memperebutan piala Bupati Sikka ini.

Akun Facebook, Thitha Desriyani Keupung menulis di dindingnya, Jumat (24/2/2017) malam, dirinya kesulitan untuk keluar dari rumah karena tepat di depan rumahnya dipalang menggunakan seng bekas oleh panitia penyelenggara.

“… buat d dpan rmh pake acara tutup jalan sana-sini….trus bsok klw sa klwr ni harus beket (jalan kaki-red) ka… bt susah kmi yg rmh dpn el tari mmang… tdk bsa klwr memang…,” tulisnya.

Ia juga meminta agar panitia harus terlebih dahulu melakukan sosialisasi atau pemberitahuan bagi penduduk di sekitar jalan El Tari sehingga tidak mengorbankan warga di sana.

“…tau bgtw bt d jalan yg sbelah atas thu dpn kantor bupati…bkan bt dpn rmh penduduk….lain kali klw mo bt bgini tny dlu dg penduduk dpn rmah…krn itu jln umum dan ada penduduk…” tulisnya.

Postingan yang kemudian diunggah ke Grup Forum Rakyat Pencari Keadilan (R-PKAD) ini kemudian ditanggapi oleh banyak anggota dalam grup tersebut.

Salah satunya dari akun Maria Bora yang meminta agar race Drag Bike di sirkuit Wairita karena sudah mengganggu aktivitas warga di sekitar event tersebut. Padahal sirkuit Wairita dikhususkan untuk Grass Track.

Sementara itu, pada postingan akun dengan nama Mekeng Landoaldus juga mengundang banyak komentar yang konstruktif. Salah satunya komentar dari akun Josh Angga Sareng yang meminta pemerintah Kabupaten Sikka untuk membangun sirkuit Drag Race sehingga tidak mengganggu kepentingan umum.

“Untuk ke depannya bangun lintasan lomba drag race dengan kapasitas penonton yang memadai dan elit. Banyak tanah pemda yang kosong tuh.manfaatkan. jangan menggunakan sarana publik begitu,” tulisnya.

Akun, Eduardus Sareng menyorot hal lain dari kejuaraan tersebut. Menurutnya yang perlu diperhatikan adalah soal lingkungan. Karena di sepanjang jalur El-Tari terdapat taman-taman yang menjadi median jalan.

“satu hal yang tidak diperhitungkan adalah akan terjadi kerusakan lingkungan di situ soal taman,” tulisnya.

Komentar akun Nelvi Karwayu agak beda dengan komentar akun-akaun lainnya. Menurutnya dari kejuaraan Drag Bike tersebut ada nilai positif yang bisa dipetik oleh masyarakat terutama masyarakat kecil yang dapat berjaualan dan mengelola parkir di sekitar lokasi Drag Bike tersebut.

“Menrut sy tk apa jg klo d izikan to msh ada nilai plus bt warag sekitar semisal byk yg dpt untung dg berjualan dkt arena jdx dpt pemasukan…byk jg yg dpt uang dr kelola parkir…,” tulisnya.

Pantaun wartawan di arena Drag Race, Sabtu (25/2/2017) siang, banyak penonton yang memadati ruas jalan El-Tari untuk menyaksikan kejuaraan Drag Bike yang baru dibuat di Kabupaten Sikka ini.

Arena Drag Bike dipagar menggunakn bambu kemudian dilapisi dengan seng sehingga masyarakat sulit mengakses jalan menuju rumah mereka.

Tidak hanya itu saja, taman dan pot bunga yang ada di median jalan digunakan masyarakat sebagai pijakan ketika menonton.

Empat Kabupaten Terlibat

Untuk diketahui, Kejurga Seri I Drag Bike ini diikuti olehpembalap-pembalap dari empat Kabupaten di Flores yakni Kabupaten Manggarai, Kabupaten Ende, Kabupaten Maumere dan Kabupaten Kupang.

Berdasarkan data yang diterima wartawan, senin (27/2/2017) malam, kejuaraan tersebut memperlombakan 16 class, diantaranya class Bebek 2 Tak s.d 116 cc standard, Bebek 2 Tak s.d 135 cc Tun up, Sport 150 cc standard, Sport 140 cc tun up (khusus RX King), Sport 140 cc tun up open, Bebek 4 tak 130 standard, Bebek 4 tak 130 cc tun up, Campuran 4 tak 150 cc standard, Sport 155 cc tun up, Campuran 4 tak s.d 150 cc tun up, FFA 4 tak 200 cc open, FFA 250 cc open, Matic 130 cc standard, Metic 130 cc standard (Lokal Maumere khusus wanita), Bebek 2 tak s.d 135 cc (Lokal Flores), Bebek 4 tak 150 cc standard lokal Flores. (chs)

Komentar Anda?

Related posts