Diduga Kontraktor Kendalikan Kadis Kesehatan Sikka

  • Whatsapp

Maumere, seputar-ntt.com – Rekanan atau kontraktor yang mengerjakan proyek rehab ruang tunggu Puskesmas Mapitara, CV. Kasih Bunda, diduga mengendalikan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sikka, Dr. Maria B.S. Nenu pasalnya hingga saat ini kebocoran pada atap ruang tunggu Puskesmas Mapitara tak kunjung diperbaiki.

Sebelumnya, kepada wartawan, Rabu (1/2/2017) pagi di Hotel Sylvia, Kadis Maria menjelaskan bahwa rekanan yang mengerjakan proyek di Puskesmas Mapitara sudah dihubungi namun jawabannya hanya akan segera diperbaiki.

“Rekanan kita juga kadang bekerja tanpa ada niat baik, kalau sudah tidak ada niat baik maka pekerjaan yang dihasilkan tidak maksimal. Rekanan kita hanya membangun saja tapi tidak ikut membangun Kabupaten Sikka,” papar Kadis Maria.

Dalam waktu dekat, imbuh Kadis Maria, pihak Dinas kesehatan akan segera memanggil kontraktor pelaksana untuk memperbaiki kerusakan yang ada di Puskesmas Mapitara sehingga pelayanan kesehatan di sana bisa berjalan normal.

Terpisah, Kepala Puskesmas Mapitara, Yusminus, mengungkapkan kontraktor yang mengerjakan proyek di Puskesmas Mapitara sangat tidak koperatif karena sudah berulang kali disampaikan untuk memperbaiki kebocoran yang ada di ruang tunggu pasien namun tidakk ditanggapi hingga saat ini walau masih dalam masa pemeliharaan.

“Saya sudah capeh bahkan bosan untuk sampaikan ke kontraktornya tetapi beliau hanya jawab tunggu saja. Kalau mau tunggu terus sampai kapan yang ada malah kerusakannya bisa tambah parah. Anggarannya kan 50 juta,” ujar Yusminus, Rabu (22/2/2017) di Kantor Camat Mapitara.

Menurut Yusminus, kontraktor yang mengerjakan proyek di Puskesmas Mapitara juga mengerjakan proyek pembangunan ruang kelas baru di SDI Wairpuat, Desa Hale, Kecamatan Mapitara.

“Kontraktor itu kerja juga di SDI Wairpuat jadi setiap hari dia lalu-lalang di depan puskesmas tetapi dia tidak hiraukan dengan keadaan di puskesmas. Mungkin dia mau fokus di SDI Wairpuat,” papar Yusminus.

Lebih lanjut, Yusminus mengatakan dirinya sudah berkonsultasi dengan Kadis Kesehatan mengenai persoalan ini dan Kadis menyampaikan akan segera memanggil kontraktornya tetapi realisasinya belum juga ada.

“Saya sudah menghadap Kepala Dinas untuk sampaikan hal ini dan beliau langsung telpon kontraktor. Mereka janjikan segera perbaiki namun belum juga diperbaiki,” sambung Yusminus.

Sementara itu, Anggota DPRD Sikka Fraksi PDI-Perjuangan, Stef Sumandi membenarkan keadaan yang dialami di Puskesmas Mapitara. Menurutnya, proyek tersebut terkesan asal jadi karena kualitas pekerjaannya rendah.

“Proyek itu asal jadi, bayangkan saja masa kayu yang digunakan bengkok seperti huruf S. Mungkin karena mau sembunyikan bentuk kayu itu mereka langsung tempel pake tripleks. Itu kan bukan plafon. Ini kansemakin memperparah keadaan manakala hujan, kebocoran di mana-mana. Kepala Dinas Kesehatan harus pro aktif untuk tangani masalah ini,” imbuh Stef.

Camat Mapitara, Theresia Silmeta M. Donata pun menyayangkan proyek tersebut. Menurutnya kontraktor harus segera memperbaikinya sehingga pelayanan di Puskesmas Mapitara tidak terganggu.

Diberitakan seputar-ntt.com sebelumnya, Puskesmas yang berada di lereng Gunung Egon ini selain berada di daerah terpencil, puskesmas ini juga beberapa waktu lalu kesulitan mendapatkan air bersih sehingga pasien harus membawa air bersih dari rumah masing-masing untuk kepentingan pengobatannya.

Bukan hanya itu saja, pantauan wartawan, Rabu (19/1/2017) keadaan di Puskesmas Mapitara amat memprihatinkan pasalnya atap ruang tunggu puskesmas bocor dikala hujan deras mengguyur.

Pasien dan petugas kesehatan di sana harus menghindari aliran air hujan yang melewati plafon ruang tunggu. Lebih lagi atap yang bocor tidak hanya satu titik namun ada beberapa titik sehingga lantai puskesmas yang dialasi dengan keramik berwarna putih tergenang air hujan.

Kondisi ini semakin miris karena atap ruang tunggu puskesmas Mapitara baru selesai dikerjakan oleh kontraktor yang memenangkan lelang atas proyek tersebut pada tahun anggaran 2016.(chs)

 

Komentar Anda?

Related posts