Dian Kumalasari : Kain Tenun Desa Ternate, Salah Satu Yang Terbaik Di Indonesia

  • Whatsapp

Kalabahi, seputar-ntt.com – Pemilik perusahaan fashion tenun Oerip Indonesia, Dian Erra Kumalasari menyebut, kain tenun asal Desa Ternate Kecamatan Alor Barat Laut Kabupaten Alor merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia sebab dalam pewarnaannya menggunakan biota laut.

Hal ini disampaikan Dian usai dirinya mengunjungi Desa Ternate untuk menjelajahi sejumlah daerah di Indonesia untuk mencari tenunan dengan pewarnaan asli.

“Dimana-mana yang saya temukan pewarnaan tenun menggunakan biota alam dari darat. Namun di Desa Ternate bahan pewarnaannya menggunakan biota laut,” ungkap Kumalasari fisela-sela kegiatan fashion show busana tenunan Alor yang berlangsung di Restoran Aikoli Kang, Sabtu, 29/8/2020 petang.

Dijelaskannya, bahan pewarnaan yang alami saat ini memang lagi dicari, dikarenakan dari segi kualitasnya menjamin dan menariknya karena ramah lingkungan.

“Tenun di Ternate itu selain pewarnaannya alami, motifnya juga sangat memikat hati karena menggambarkan alam laut sekitarnya,” ungkap Dian.

Dirinya menyampaikan, dalam kunjungannya tersebut, ia menemukan seorang ibu penenun, menenun dengan menggunakan benang yang halus.

“Kalau menenun menggunakan benang halus maka akan menghasilkan kualitas tenun yang baik. Saya begitu kagum dan langsung melalui instagram, saya jual kain dari penenun Ternate. Hanya hitungan 1 jam, kain Ternate laku laris Rp. 40 juta. Ibu-ibu penenun ada yang menangis, karena menurut mereka baru pertama terjadi dalam waktu 1 jam tenun mereka bisa terjual hingga Rp 40 juta,” ungkap Dian.

Dian pun berjanji, usaha tenun yang digelutinya ini memiliki cabang di luar negeri, sehingga dirinya akan mempromosikan tenun Ternate-Alor ini hingga tembus pasar Internasional.

“Awalnya rencana kita mau ke Fatumnasi (Kabupaten TTS) untuk mencari tenun di sana. Tetapi sampai Kupang, Tuhan membelokan saya datang ke Alor ke Pulau Ternate ternyata saya bersyukur bisa menemukan tenunan yang indah,” beber Dian sambil mengatakan setelah dari Alor baru dirinya melanjutkan perjalanan ke Fatumnasi dan Pulau Sumba.

Sementara itu Ketua Dewan Kerajinan Rakyat Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Alor, Dra. Beth Isdiani Djobo berkaitan dengan fashion tenun Kabupaten Alor tersebut menjelaskan, tenun asal Kabupaten Alor dalam proses pembuatannya menggunakan pewarnaan alam.

“Kita punya “Dosen” pewarnaan alam namanya Mama Syariat. Mama Syariat telah terkenal sampai kemana-mana dengan tenun pewarnaan alam ini,” ungkap Istri Bupati Alor ini.

Tenun dan songket kabupaten Alor, kata Beth, telah memiliki sertifikat geografis, dan ini tidak semua daerah memilikinya. Sertifikat geografis tersebut adalah hak paten dengan ciri khas sendiri yang membedakan dengan daerah lain.

“Tenun Alor telah dikenal luas baik di tingkat Propinsi dan  Nasional karena selain ada kerjasama juga selalu mengikuti sejumlah ivent fashion. Dekranasda juga tengah berupaya untuk mempromosikan tenun daerah hingga ke manca negara,” pungkas Beth Isdiani Djobo.

Untuk diketahui, fashion show oleh IO Agung Atakay ini melibatkan model Istri Bupati Alor, Kapolres Alor beserta istri dan anak, Dandim Alor bersama istri, serta sejumlah remaja dan anak-anak. (*OSM/Pepenk).

Komentar Anda?

Related posts