Dewan Sesalkan Kondisi Perahu Lampara Di Sabu Yang Sudah Rusak

  • Whatsapp

Sabu, Seputar NTT.com – Banyaknya Perahulampara milik kelompok binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Sabu Raijua yang rusak dan dibiarkan tanpa diurus membuat anggota Fraksi PDIP Yusak Musa Robo angkat bicara karena merasa bahwa Dinas terkait tidak pernah memperhatikan peraoalan tersebut dan malah membiarakannya tanpa membawa manfaat atau keuntungan bagi daerah.
Yusa Musa Robo yang ditemui Seputar NTT Rabu (25/9/2013) di Seba mengatakan bahwa dirinya sangat prihatin dan kecewa dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Sabu Raijua yang malas tahu dengan perahu yang diberikan kepada kelompok-kelompok binaannya. Padahal dinas mempunyai tanggungjawab utama dalam pengelolaan perau-perahu tersebut.

Dia menambahkan, dana yang dianggarakan untuk pengadaan perahu lampara tersebut bisa membangun infrastruktur atau pembangunan lain yang bisa memberi manfaat langsung kepada masyarakat namun karena mempunyai tujuan mulia memperdayakan masyarakat pesisir sehingga dianggarkan. Namun keadaannya sekarang jauh dari harapan.

“Coba uang untuk pengadaan lampara dipergunakan untuk pembangunan lain di Sabu Raijua pasti ada manfaat untuk masyarakat” ujarnya.

Lebih lanjut dia mejelaskan, anggaran untuk unit perahu lampara yang lengkap dengan peralatan penangkapan mencapai Rp 400 juta lebih sehingga pihak penegak hukum bisa menelusuri pengadaan perahu-perahu itu.

“Saya minta aparat penegak hukum agar menelusuri pengadaan perahu-perahu lampara yang ada, karena itu merupakan barang negara dan saat ini tidak ada orang yang bertanggungjawab” ujarnya.

Dia menambahkan, dari pengadaan tersebut seolah-olah hanya mengejar keuntungan dan dijadikan sebagai proyek dan tidak ada sisi manfaatnya, sebab seharusnya ada keuntungan untuk daerah dan bisa mendongkrak peningkatan PAD

Sementara salah seorang masyarakat Seba yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan bahwa perahu yang dibeli oleh dinas terkait adalah perahu yang sudah lama dan tidak layak dipakai sehingga baru beberapa bulan beroperasi sudah tidak bisa digunakan lagi.

“Lihat saja perahu itu, kalau kena batu sedikit saja langsung bocor, ko perahu sudah lapuk na, dong beli barang yang rusak makanya begitu” katanya.

Pantauan SeputarNTT di sekitar Pelabuhan Seba tepatnya di muara Hede terdapat beberapa buah perahu lampara yang dibiarkan begitu saja tanpa dirawat ataupun di dikeringkan di pantai namun dibiarkan tergenang air laut sepanjang air laut pasang.

Selain lampara-lampara tersebut, terdapat juga Speed Boat (Baracuda) yang sebelumnya milik Dinas Pertanian Kehutanan dan Perikanan Sabu Raijua namun saat ini menjadi milik Dinas Kelautan dan Perikanan Sabu Raijua hanya dibiarkan begitu saja. Apabila dibiarkan terus seperti ini maka akan menjadi mubasir dan rusak ditempat berlabuh.(Boni)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *