Debit Air Oenesu Turun 60 persen, Pelanggan PDAM Kupang Menjerit

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Debit air Oenesu yang menurun drastis hingga 60 persen, telah memberi imbas bagi pelanggan PDAM Kabupaten Kupang yang berada di beberapa kelurahan di Kecamatan Alak seperti Nunhila, Fatufeto, Nunbaun Delha, Nunbaun Sabu. Pasalnya para pelanggan diwilayah ini dilayani oleh air dari Oenesu.

“Air Oenesu mengalami penurunan drastis hingga 60 persen sehingga kami kesulitan untuk mengatur distribusi untuk wilayah yang dilayani air Oenesu,” kata Direktur Utama PDAM Kupang, Jhon Otemoesoe ketika dikonfrimasi Senin (27/10/2014).

Pantauan Seputar NTT di beberapa kelurahan di Kecamatan Alak seperti Nunhila, Fatufeto, Nunbaun Delha, Nunbaun Sabu dan beberap wilayah lainnya, masyarakat berbondong-bondong menyerbu sumur yang masih memiliki air. Sebagai yang rumahnya berada ditepi jalan menggunakan air dari mobil tangki.

“Kami sudah 11 hari air PDAM Kupang tidak jalan. Kami hanya pasrah karena sebagai pelanggan kami mau bilang apa. Kami tunggu saja kapan PDAM mendistribusi air bagi kami,” kata Daniel, salah satu Warga Nunhila.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Andre W Koreh mengatakan Ketersediaan air di seluruh wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diperkirakan mencapai 354 juta m3 per bulan atau 136 m3 per detik atau setahun hanya 2,82 miliar m3 sehingga kekurangan air di NTT dalam setahun mencapai 2 miliar m3 lebih.

“Musim kemarau yang datang lebih awal tahun ini semakin memicu persoalan defisit air. Kalau tahun 2013 lalu jumlah penduduk NTT mencapai 4,679.316 jiwa membutuhkan air bersih 4,8 miliar meter kubik, maka dalam tahun 2014 ini diyakini lebih meningkat lagi dari segi jumlah konsumen maupun kubikasi air” katanya.

Dia mengatakan, ketersediaan air di NTT dalam sebulan diperkirakan mencapai 354 juta m3 per bulan atau 136 m3 per detik atau setahun hanya 2,82 miliar m3 sehingga defisit air di NTT dalam setahun mencapai 2 miliar m3 lebih.

Kondisi ini, paparnya, diperparah oleh kerusakan daerah aliran sungai (DAS) sehingga debit air terus berkurang dari waktu ke waktu dan menyulitkan manusia dan ternak yang sangat membutuhkannya sebagai salah satu sumber penghidupan.(joey)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *