Cium Sabu Dan Tarian Ledo Hawu Menanti Sail Komodo Di Kota Para Dewa

  • Whatsapp

Sabu, Seputar NTT.com – Sesaat lagi Sail Komodo akan segera berlangsung. Semua titik destinasi telah berdandan guna menyambut kegiatan bertatarf internasional ini. Tidak ketinggalan Masyarakat yang ada di Pulau sabu Raijua Kabupaten yang sering dijuluki Kota para Dewa karna Ritual nan magis yang masih dipelihara oleh para penganut aliran kepercayaan Jingitiu. Kabupaten Sabu Raijua bersama masyarakatnya tidak sabar lagi menanti tamu asing dari berbagai Negara yang rutenya akan menyinggahi Pulau Sabu. Mereka telah bersiap menyambut Sail Komodo dengan “cium Sabu” sebuah lambing persahabatan dan Leo Hawu sebagai lamabng kehormatan. “Kita sudah siap untuk menanti rombongan Sail Komodo dan segala persiapan mulai dari rute dan titik kungan telah dipersiapkan oleh Dinas teknis,”kata Bupati  Marthen Dira Tome Kepada Rai Hawu. Persiapan menyambut Sail Komodo ini telah dipersiapkan jauh hari oleh Pemerintah Kabupaten sabu raijua yang mana Pariwisata adalah sektor yang ingin dijual untuk meperoleh rupiah. Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua leat Dinas pariwisata setempat telah mengalokasikan anggaran untuk memugar kembali berbagai situs dan rumah adat yang ada di Sabu Raijua. Ini memang dilakukan bukan hanya semata-mata untuk menanti kegiatan Sail Komodo sebab pariwisata Sabu tidak kalah dengan daerah lain yang ada di Indonesia. Seperti gadis perawan yang belum tersentuh, maka pariwisata Sabu Raijua sementara berdandan menanti siapa saja yang datang dengan kenoto untuk meminangnya.  Potensi wisata di Sabu Raijua Kata Bupati Marthen Dira Tome harus dikemas secara baik sehingga bisa dinikmati oleh wisatawan yang bergabung dalam ajang Sail Komodo.  “Saya berharap potensi pariwisata lokal yang ada di Sabu Raijua dipetakan dan dikemas secara baik, sehingga menjadi komoditas unggul dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. salah satu potensi yang harus terus kita benahi untuk peningkatan PAD kita adalah sektor pariwisata,untuk itu saya minta agar semua bisa bekerja dengan baik sehingga para wisatawan ini bisa melihat sesuatu yang manarik di daerah ini,”ujarnya. Menurut Mantan Kabid PLS Provinsi NTT ini,  panorama alam yang indah yang ada di Sabu Raijua tidak kalah dengan daerah wisata lainnya yang ada di Indonesia, sementara warisan budaya leluhur dalam berbagai tarian budaya serta atraksi seni tradisi perlu dikelola sehingga menjadi sebuah paket wisata yang pantas untuk dijual kepada wisatawan. “Semua persiapan harus dicermati secara baik supaya para wisatawan tidak bosan. Semua keunikan adat budaya harus ditampilkan. Untuk itu saya minta kepada dinas dan semua yang terlibat didalamnya untuk mengatur jadwalnya secara baik,”tegasnya. Dalam berbagai kesempatan Bupati selalu  menekankan agar kunjungan Sail Komodo ke Sabu Raijua harus memberi dampak positif bagi masyarakat secara ekonomi. Masyarakat harus bisa menjual berbagai souvenir khas Sabu serta tenun ikat tradisonal yang menjadi incaran wisatawan. “Kalau saja setiap peserta Sail pada tempat-tempat wisata tersebut dapat menghabiskan sekitar 50 dolar AS saja dalam sehari, maka selama sekian hari mereka ditempat ini tentu ada penghasilan yang laumayan bagi masyarakat, banyak masyarakat sekitar tempat-tempat wisata dapat diberdayakan dan daya beli pun ikut terdongkrak,” katanya.  Secara geografis Kabupaten Sabu Raijua yang dilingkari oleh laut, merupakan salah satu faktor pendukung yang menjadikan potensi wisata  bukan perkara yang sulit  untuk dikembangkan. Berbicara soal pengembangan potensi wisata,Kata Marthen dira Tome, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan potensi wisata Sabu Raijua, yang pertama  harus menemukan dulu titik wisatanya, yaitu tempat-tempat menarik, yang terkadang tidak sadari potensi pariwisatanya. “Mungkin tidak semua infrastruktur tercukupi, tapi kalau kita dapat menjangkau suatu tempat pariwisata dengan mudah, tentulah dapat meningkatkan jumlah wisatawan,” jelasnya. Tidak sekedar membangun infrastruktur yang memadai,  pengelola tempat wisata harus pula menjaga kebersihan tempat wisata dengan baik. Selain itu, mengetahui betul apa saja kebutuhan para wisatawan. “Tentunya kebutuhan para turis berbeda-beda tergantung tempat wisatanya,” ungkapnya. Hal lain yang perlu dikembangkan untuk memaksimalkan potensi wisata Sabu raijua  adalah ketersediaan souvenir. Menurutnya, setiap orang yang melakukan travelling ke suatu tempat, pasti memiliki keinginan untuk mempunyai sesuatu yang khas dari tempat yang dikunjunginya. Selain lewat foto, souvenir merupakan cara yang efektif untuk mengabadikan kenangan itu. “Souvenir juga dapat menjadi sarana promosi yang baik,” ujarnya. (Joey)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *