Cara Unik Para Frater di Maumere Rayakan Nyepi

  • Whatsapp

Maumere, seputar-ntt.com – Sebanyak 15 Calon Pastor (Frater) dari Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero punya cara unik untuk merayakan hari raya Nyepi Tahun Baru Caka 1940. Bersama umat Hindu yang berada di Kota Maumere, mereka ikut berdoa bersama di Pura Waidoko, Jumat (16/3/2018) siang.

Tak hanya ikut berdoa, para mahasiswa pasca sarjana ini juga menggunakan busana doa layaknya umat Hindu pada umumnya. Mereka memakai baju kemeja berwarna putih dan pada bagian kepala mereka mengenakan udeng (destar). Mereka juga menggunakan sesaput atau semacam selendang yang diikatkan di pinggang dan tentunya kain yang terbuat dari sutra.

Selama upacara di Pura Waidoko, para frater tampak serius mengikuti setiap rangkaian upacara yang dijalankan. Setelah itu, mereka saling berjabat tangan satu sama lain sambil berbincang-bincang dengan pendeta yang memimpin upacara doa di Pura Waidoko.

Menurut pastor yang mendamping para frater, pater Hendrikus Maku,SVD, keterlibatan para frater dalam doa menyongsong hari raya Nyepi di Pura Waidoko merupakan wujud silaturahmi dengan agama lain. Selain silaturahmi, mereka juga mengadakan dialog seputar ritus keagamaan yang dijalankan.

Pater Hendrik menjelaskan, silahturahmi dan dialog dengan umat yangberagama Hindu di Maumere merupakan implementasi dari materi perkuliahan Ilmu Perbandingan Agama yang dipelajari para frater di STFK Ledalero.

“Saya berpikir tidak cukup kalau para mahasiswa ini mempelajari Ilmu Perbandingan Agama hanya lewat buku dan berkutat dengan ensiklopedia dari dalam ruang perkuliahan saja. Mahasiswa harus membaca ensiklopedia hidup di lapangan. Karena itu, kami ikut kegiatan doa di Pura Waidoko menjelang perayaan Nyepi,” ungkap Dosen pengasuh mata kuliah Ilmu Perbandingan Agama ini.

Dosen yang mengajar mata kuliah Islamologi ini juga mengakui, lewat dialog dan silahturahmi terus-menerus antarumat beragama, kerukunan yang sudah lama terjalin akan semakin kokoh. Dengan demikian benih-benih radikalisme yang dapat merusak bangsa Indonesia tidak akan berkembang.

Sebelumnya, para frater dari STFK Ledalero juga mengadakan dialog dengan umat agama muslim di Maumere khususnya di Mesjid Al-Mujahidin Geliting.(tos)

Komentar Anda?

Related posts