Bupati Sikka Serahkan Empat Ribu Bibit Ikan Kerapu Bagi Kelompok Nelayan

  • Whatsapp


Maumere, seputar-ntt.com – Satu kelompok nelayan asal Desa Kolisia B mendapat sumbangan berupa 4 ribu anakan ikan kerapu dari Dinas Perikanan Kabupaten Sikka. Selain anakan ikan kerapu, kelompok nelayan tersebut mendapat satu unit keramba jaring apung lengkap dengan peralatan pendukungnya.

Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera didampingi oleh Kepala Dinas Perikanan, Heribertus Krispinus di Teluk Kolisia, Desa Kolisia B, Kecamatan Magepanda, Jumat (24/2/2017) siang. Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Wadanlanal), Camat Alok Timur, dan puluhan nelayan setempat.

Heribertus Krispinus menjelaskan bantuan bagi kelompok nelayan tersebut memanfaatkan dana Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui  Coral Reef Rehabilitation and Management Prorgam (COREMAP) tahun 2016.

“Salah satu program Coremap adalah pemberdayaan masyarakat pesisir jadi tahun 2016 kita beri bantuan keramba jaring apung dan anakn kerapu. Ada juga bantuan untuk nelayan berupa mesin, kapal dan ketinting untuk 39 Desa, pukat dan cool box,” kata Heribertus.

Heribertus menambahkan, program ini akan berlanjut di tahun 2017 namun masih menunggu kejelasan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Semua bantuan ini 100 persen untuk masyarakat, tugas kami hanya membina saja. Baru-baru nelayan sudah kami utus untuk studi banding di Situbondo selama 10 hari. Sekarang mereka tinggal praktekan apa yang mereka pelajari di sana. Saya optimis program ini akan berhasil,” ujar Heribertus.

Dikatakan Heribertus, Teluk Kolisia menjadi daerah pilihan pembudidayaan Kerapu karena semua persyaratan dimiliki oleh daerah Teluk Kolisia. Menurutnya, budidaya Kerapu harus di daerah yang tenang dan air lautnya harus jernih. Selain itu, visibility atau penglihatan harus jelas sehingga Kerapu dapat berkembang secara baik.

“Kami bantu anakan kerapu 4 ribu ekor. 2 ribu Kerapu Tikus dan 2 ribu Kerapu Cantang. Kami pilih jenis kerapu itu karena di Maumere sudah ada yang mau beli jadi nelayan tidak susah-susah mencari orang. Begitu besar, kerapu langsung mereka jual di Maumere,” ujar Heribertus.

Heribertus menambahkan, di pasaran Kerapu Tikus bisa dihargai dengan Rp.300 ribu/ kg sedangkan Kerapu Cantang dihargai Rp.175 ribu/kg. Sementara itu lama pemeliharaan dua jenis kerapu tersebut hanya 0,6 tahun sampai 1 tahun.

“Kerapu ini termasuk kanibal jadi untuk pakannya kami beri irisan ikan selar dan ikan layang atau kita sebut Ruca. Tetapi karena bibit ini masih sangat kecil kita akan beri Ruca yang dimol terlebih dahulu. Semua pakan Dinas Perikanan yang tanggung sampai bisa panen, nelayan tinggal jaga dan kembangkan saja,” ujar Heribertus.

Sementara itu,Ketua Kelompok Nelayan, Baco Mingkung mengaku senang dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah sehingga ia bersama empat orang temannya dapat mengembangkan budidaya kerapu dengan baik.

“Terima kasih pak Bupati sudah perhatikan kami. Bulan lalu Kami sudah studi di Situbondo dan saya lihat di Teluk Kolisia ini hampir sama dengan di sana jadi saya yakin program ini bisa berjalan dengan baik,” ungkap Baco.

Baco juga berharap agar pemerintah terus memperhatikan nasib para nelayan sehingga kehidupan mereka bisa lebih baik lagi.

Pantauan seputar-ntt.com, acara penyerahan bantuan tersebut ditandai dengan penyebaran benih kerapu ke dalam keramba oleh Bupati Ansar dan Kadis Heribertus. Sebelum menyebar benih terdengar Bupati Ansar berujar, “Cepat Besar ya Ikan,” diikuti dengan tepuk tangan para hadirin.

Keramba jaring apung tersebut terletak agak di tengah Teluk Kolisia, kira-kira 200 meter dari bibir pantai sehingga untuk mencapainya, Bupati Ansar dan rombongan harus menggunakan speed boat.

Sebelumnya, bertempat di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Maumere, Bupati Ansar juga menyerahkan bantuan berupa Asuransi Nelayan, kapal bertenaga 3 Gross Tonase (GT )dan 7 GT serta alat tangkap bagi para nelayan di Kabupaten Sikka.(chs)

Komentar Anda?

Related posts