Bos PT.Waigete Abadi Mengaku Olah Aspal Pakai Solar

  • Whatsapp

Maumere, seputar-ntt.com – Direktur Utama PT. Waigete Abadi (WA), Johanes Susilo mengaku mengolah aspal pada Asphalt Mixing Plant (AMP) menggunakan solar pada semua ruas  jalan yang dikerjakannya. Ketika ditanya mengenai dugaan penggunaan minyak tanah non-subsidi, Johanes langsung menjawab semua item pekerjaannya menggunakan solar.

“Saya tidak memakai minyak tanah, semua kegiatan pakai solar, thanks,” jawab Johanes yang dikonfirmasi seputar-ntt.com via Short Sending Message (sms), Selasa (7/3/2017) siang.

Diberitakan sebelumnya, kontraktor di Sikka enggan untuk membeli minyak tanah non subsidi di Pertamina. Hal ini dapat dilihat dari data Pertamina yang menyebut  selama tahun 2016 hanya ada dua kontraktor pekerja jalan saja yang membeli minyak di Pertamina yakni PT. Alam Flores sebanyak 15.000 liter dan PT. Nusa Tenggara Jaya sebanyak 5000 liter.

Sementara itu data yang dihimpun wartawan, selama tahun anggaran 2016 PT. WA sendiri mengerjakan proyek jalan di Kabupaten Sikka sebanyak 4 item pekerjaan.

Proyek jalan yang dikerjakan PT. WA meliputi jalan dalam Kota Maumere dengan nilai kontrak Rp.14.346.391 milyar, proyek jalan Patiahu-Kilawair senilai Rp. 6.675.487.000 milyar, ruas jalan Hale- Kilawair senilai Rp. 14.378.057.000 milyar dan terakhir ruas jalan Wolowiro-Nuaria dengan nilai kontrak sebesar Rp.13.775.873.000 milyar.

Lebih lanjut, terdapat 3 kontraktor lain yang juga mengerjakan proyek jalan yakni PT. Alam Flores, PT. Nusa Tenggara Jaya dan PT. Mega Duta Konstruksi dengan nilai kontrak yang fantastis.

Di balik proyek dengan nilai kontrak yang fantastis itu, masyarakat Kabupaten Sikka justru kesulitan mendapatkan minyak tanah. Hingga saat ini masyarakat membeli minyak tanah dengan harga jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Salah satu warga di Kecamatan Talibura mengaku membeli minyak tanah dengan harga Rp.10 ribu per liter padahal HET minyak tanah Rp. 4 ribu. Kondisi inilah yang membuat masyarakat resah ditambah dengan hujan yang masih terjadi di Kabupaten Sikka sehingga kayu bakar sulit didapat.

Ditemui secara terpisah, Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) NTT, Meridian Dewanta Dado, menduga ada oknum-oknum kontraktor “nakal” di wilayah Kabupaten Sikka yang sengaja memakai kaki tangannya atau melalui warga masyarakat tertentu untuk membeli dan mengambil BBM jenis Minyak Tanah dengan harga bersubsidi di Agen Penyalur dan Pangkalan Minyak Tanah dengan memakai jerigen-jerigen dalam jumblah besar sehingga minyak tanah menjadi langka.

Meridian mengatakan modus tersebut digunakan oleh kontraktor-kontraktor “nakal” untuk mengerjakan proyek-proyek pengaspalan jalan dengan nilai proyek fantastis hanya mengeruk keuntungan sepuas-puasnya.

“Akibat disparitas atau perbedaan harga yang begitu besar antara harga bersubdidi dan non subsidi maka oknum-oknum kontraktor “nakal” yang semestinya membeli minyak tanah dengan harga industri atau non subsidi justru bermain curang dengan memanfaatkan kaki tangannya guna mengambil,  membeli dan mengangkut BBM jenis Minyak Tanah bersubsidi untuk kemudian ditimbun sehingga bisa digunakan saat proyek pengaspalan jalan mulai dikerjakan” tegas Meridian.

Meridian juga mengungkapkan praktek dan modus seperti ini sudah berlangsung lama di Kabupaten Sikka dan hal tersebut diduga berlangsung dengan restu atau sepengetahuan oknum aparat kepolisian dan oknum pejabat teras di Kabupaten Sikka. Karena itu, praktek penyalahgunaan BBM bersubsidi yang merugikan rakyat berlangsung terus tanpa pernah diusut dan diberantas secara hukum.

Polisi jangan bermain kucing kaleng dengan kontraktor “nakal”. Sebetulnya sangat mudah bagi pihak kepolisian yang jujur dan kredibel untuk menumpas praktek penyalahgunaan BBM bersubsidi. Polisi tinggal melacak jalur distribusi BBM bersubsidi mulai dari Agen Penyalur sampai Pangkalan Minyak Tanah serta mendata siapa-siapa kontraktor yang sedang mendapatkan order besar pekerjaan pengaspalan jalan yang memang membutuhkan BBM jenis minyak tanah dalam jumblah besar sebagai bahan pengencer aspal,” katanya. (chs)

 

Komentar Anda?

Related posts