BBM, Racun Yang Sedang Menggerogoti Sabu Raijua

  • Whatsapp

Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sabu Raijua seperti racun yang kini sedang menggerogoti Kabupaten Sabu Raijua. Kelangkaan yang hebat dan harga yang mencekik telah menjadi racun yang melumpukan semua aktifitas masyarakat di Wilayah yang jauh dari sumbu ibu kota ini. Layaknya racun, kelangkaan BBM secara perlahan telah mematikan sel-sel penting dalam kehidupan masyarakat. Kelangkaannya dimulai secara paruh waktu lalu kemudian berkembang menjadi sesuatu yang cukup besar dan bisa mengancam. Aneh nya kondisi ini seperti luput dari pandangan Pemerintah maupun wakil Rayat yang terhormat. Memang mereka tidak pernah kesulitan karena mobil mereka seslalu terisi penuh dengan Bensin. Mereka bebas bepergian kemana saja mereka suka. Yang menderita hanya rakyat kecil, mereka kaum marginal yang selalu merasakan dampaknya. Mencari bensin di sabu Raijua saat ini seperti mencari jarum dalam jerami, kalaupun ditemui maka tebusannya sungguh mahal. Harapan masyarakat Sabu Raijua bahwa kesulitan terhadap BBM akan hilang jika sudah menjadi Kabupaten hanyalah harapan yang sia-sia. Pemerintah defenitif telah dilantik sejak Janusari 2011 silam, namun kelangkaan BBM terus menjadi-jadi. Banyak terobosan yang sudah dilakukan, mulai dari Penetapan HET, pembentukan Koperasi yang khsusus mengusrus BBM dengan suntikan dana yang tidak sedikit dari APBD, bahkan mengganti pengurus APMS di Sabu Raijua. Namun semua langkah ini seperti kamuflase yang kasat mata, karena harga BBM terus liar dan meroket.  Masyarakat lalu bernostalgia bahwa sebelum Sabu raijua menjadi Kabupaten otonom, Racuun Kelangkaan BBM tidak pernah menghantui mereka. Jika hal seperti BBM saja tak mampu diurus oleh Pemerintah setempat lantas apakah masyarakat  bisa berharap lebih pada aspek pembangunan lainnya? Ini pertanyaan besar dan urgen untuk dijawab oleh para pemangku kewenangan di Pulau sejuta Lontar ini.  Pemerintah sengaja tutup mata dan wakil rakyat terkesan tutup mulut. Ada apa dengan BBM di Sabu Raijua? Ratusan SMS keluhan yang disampaikan masyarakat ke RAI HAWU untuk melihat kondisi yang ada. Namun harapan mereka mungkin tidak akan ada jalan keluar selagi Mereka yang memiliki kuasa tidak pernah berpihak pada penderitaan rakyat.

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments