Banyak Siswa SD di Sumba Timur Tidak Bisa Bahasa Indonesia

  • Whatsapp

Waingapu, seputar-ntt.com – Banyak siswa/i Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sumba Timur yang belum bisa berbahasa Indonesia. Hal ini menjadi salah satu kendala dari sekian banyak persoalan dalam peningkatan mutu pendidikan diwilayah tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Timur, Yusuf Waluwanja saat membuka kegiatan Media Engagement Program INOVASI di hotel Padadita, Senin, (20/2/2018).

“Banyak siswa SD di kampung-kampung yang belum bisa berbahasa Indonesia sehingga ini menjadi pergumulan tersendiri bagi pendidikan di Sumba Timur. Ini juga menjadi kendala bagi kami bagaimana meningkatkan mutu pendidikan diwilayah ini,” kata Yusuf Waluwanja.

Yusuf menjelaskan, salah satu penyebab siswa yang berada di kelas rendah tidak bisa naik kelas yakni kendala berbahasa Indonesia. “Jadi sebagian dari mereka yang tidak naik kelas terutama yang di kelas rendah adalah mereka tidak bisa berbahasa Indonesia,” paparnya.

Persoalan lain yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Sumba Timur adalah jarak tempuh siswa ke sekolah yang cukup jauh ke sekolah. Selain jarak, para siswa juga tidak sarapan ketika hendak pergi ke sekolah sehingga mengikuti pelajaran dalam kondisi lapar.

Dia juga berharap agar lewat program INOVASI berbagai persoalan yang berkaitan dengan pendidikan di Sumba Timur bisa diangkat  dan mampu memberi solusi lewat program dan kebijakan pemerintah daerah. Pemda Sumba Timur sangat menaruh perhatian terhadap peningkatan mutu pendidikan dan menjadi program prioritas.

“Peningakatan mutu pendidikan merupakan salah satu program Pemda Sumba Timur. Kami berharap lewat program INOVASI kita mampu memperbaiki pendidikan di daerah ini. Kami juga berharap teman-teman media bisa memberitakan apapun yang berkaitan dengan pendidikan di Sumba Timur,”katanya.

Sementara Stephanie Carter, Comunication Manager dari Program INOVASI pada kesempatan yang sama menjelaskan, Program INOVASI hadir di NTT khususnya di empat Kabupaten yang ada di daratan Sumba adalah untuk menemukan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan masalah pendidikan.

“Program ini berjalan atas kerjasama dengan Pemprov NTT. Kami harap kegiatan ini mampu memberi pemahaman lain tentang berbagai kesulitan yang dihadapi oleh para guru maupun siswa yang ada di Sumba dalam rangka peningkatan mutu pendidikan,” katanya. (jrg).

Komentar Anda?

Related posts