ASDP Tidak Operasikan Kapal Yang Lewati Laut Sawu

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com–Terhitung sejak 23-26 Juli 2018 PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyerangan Ferry (ASDP) Persero Cabang Kupang, menghentikan sementara kapalnya yang melewati Laut Sawu dan Laut Selatan.

Demikian General Manager PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyerangan Ferry (ASDP) Persero Cabang Kupang, Burhan Zahim di ruang kerjanya, Senin (15/7/2018).

Dikatakan Burhan Zahim, dalam pengoperasian kapal selalu berkoordinasi dengan Kesyahbadaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), UPTD Dinas Perhubungan NTT dan BMKG.
“Untuk sementara ada beberapa lintasan yang melewati Laut Sawu dan Laut Selatan kita tutup, seperti Kupang-Sabu, Kupang-Aimere dan Kupang-Ende, sambil berkoordinasi dan memperhatikan kondisi cuaca yang ada,” tegas Burhan.

Sedangkan untuk rute dari Kupang ke Rote Ndao, Larantuka, Alor dan Lembata, kata Burhan, tetap berjalan normal, termasuk rute dari Larantuka, Solor, Lewoleba, Adonara, Baranusa sampai Kalabahi.

Diakui Burhan Zahim, Kamis (26/7/2018) ini akan berkoordinasi dengan instansi terkait, kalau memang kondisinya sudah baik, maka Jumat (27/7/2018) akan dibuka rute yang ditutup selama ini.

“Sebentar kami akan melakukan rapat koordinasi, kalau memang cuaca memungkinkan, maka besok semua rute akan dibuka, walaupun rute kapal sebenarnya hari Senin, tapi besok akan kami buka. Karena pengguna jasa menunggu lama kalau sampai hari Senin,” ujarnya.

Burhan menandaskan, pihaknya selalu menginformasikan kepada pengguna jasa, bila ada kapal yang tidak beroperasi secara mendadak, baik melalui media, pengumuman di pelabuhan atau tempat strategis lainnya yang bisa diakses pengguna jasa. Bahkan mereka juga bisa menghubungi kontak khusus Call Center di cabang.

“90 Persen pelanggan sudah tahu nomor call center kami, sehingga sebelum berangkat bisa menghubungi kami dahulu untuk kepastiannya,” papar Burhan.

Pada kesempatan tersebut, Burhan juga mengakui bahwa transportasi laut masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat di Provinsi NTT, selama cuaca mendukung dan tidak dikejar oleh waktu.

“Dari sisi kelas dan kebutuhan dari setiap pengguna jasa berbeda-beda, di NTT secara umum terutama yang menggunakan transportasi lokal untuk kebutuhan wilayah NTTdominan menggunakan transportasi laut, baik kapal penyebrangan, kapal Pelni, kapal cepat maupun kapal rakyat,” tambahnya.

Kalau untuk pesawat sifatnya fluktuasi, aku Burhan, dimana saat kondisi cuaca atau mereka harus lebih cepat sampai tujuan mau tidak mau menggunakan pesawat. Intinya saling tarik menarik dengan kondisi terutama cuaca, disamping itu pada saat ekonomi maju seperti perdagangan dan logistik pergerakannya meningkat, maka transportasi laut berkembang, penerbangan juga berkembang. (ira)

Komentar Anda?

Related posts