ASDP tempatkan PAM Terpadu di Pelabuhan Bolok

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com—Untuk kelancaran dan keamanan penumpang selama 24 jam di Pelabuhan Bolok, PT. ASDP Indonesia Fery (Persero) Cabang Kupang menempatkan PAM Terpadu sejak 1 November 2017 lalu.

“PAM Terpadu yang kami bentuk ini jumlahnya ada 35 orang, yang didalamnya ada aparat Kepolisian, TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL) dan Satpam yang memang sudah dikelola ASDP,” ujar Kepala PT. ASDP Indonesia Fery (Persero) Cabang Kupang, Burhan Zahim saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (8/11).

Dikatakan Burhan, mereka ini bekerja bukan karena menjelang Hari Natal dan Tahun Baru, tapi untuk selamanya demi menjaga kenyamanan penumpang yang akan menggunakan jasa kapal.

Menurutnya, ASDP sudah mulai koordinasi dengan instansi terkait, untuk memantapkan dari sisi teknis menjelang Hari Natal dan Tahun Baru.

“Kami berupaya semaksimal mungkin, untuk Natal dan Tahun Baru berharap cuaca bersahabat, dan volume muatan dapat memadai, baik penumpang maupun kendaraan,” harap Burhan.

Untuk penumpang, jelas Burhan, melihat pengalaman tahun lalu, sehingga bisa memprediksi kenaikan volume tahun ini, setelah itu dibagi kapasitas yang terpasang, untuk itu dari awal  sudah dipersiapkan, agar tahu persiapan apa saja yang harus dilakukan.

“Persiapan sampai saat ini sudah 80 persen, dengan standar harus lebih baik dari tahun lalu, baik di pelabuhan maupun di kapal,” ujarnya.

Diakui Burhan, selama ini yang jadi keluhan masyarakat saat turun dari kapal terbentur dengan masyarakat yang menjemput keluarganya, sehingga dengan ditempatkannya PAM Terpadu sekarang sudah tampak tertib.

“Kedepan kita sudah punya progress untuk penumpang bisa  mendapatkan angkutan  lanjutan. Untuk itu di pelabuhan sudah dipasang himbauan kepada penumpang untuk bisa lebih  waspada dan apa yang harus mereka lakukan,” tandasnya.

Angkutan lanjutan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi NTT, mencari solusi  bagaimana teknisnya supaya penumpang dari kapal bisa langsung mendapatkan angkutan lanjutan tersebut, baik dari sisi kendaraan yang bisa masuk ke pelabuhan dan tarif harus diatur.

“Sementara ini masih dalam taraf evaluiasi, apa yang jadi kendala dan keluhan masyarakat menjadi priotritas, harapan kami ada angkutan khusus yang dari pelabuhan  ke terminal, dari terminal ini yang akan distribusi sesuai jalur-jalur,” tegas Burhan.

Diakui Burhan lagi, sebenarnya tidak terlalu sulit asalkan diketahui jumlah angkutan yang ada, lalu pemilik angkutan dan penumpang komit mengikuti jadwal, karena kalau tiap malam datang itu juga tidak bagus, sehingga harus dijadwal mobil apa saja yang masuk dan berapa unit, kalau kurang akan datangkan  Damri.

“Yang penting dari pelabuhan  ke terminal dulu, kalau jam 12  sampai terminal apakah masih ada angkutan lain, sementara kalau dari sini sudah mewakili terminal berarti dari sini harus sudah banyak jalur, karena jalurnya tidak seragam,” tambah Burhan. (ira)

Komentar Anda?

Related posts