Amon Djobo : Covid-19 Bukan Hukuman Tuhan Tetapi Bahan Refleksi Iman Dan Perenungan Kita Semua

  • Whatsapp

Kalabahi, seputar-ntt.com – Ketika pemerintah daerah melaksanakan Expo Alor ditengah pandemi covid-19, banyak terjadi pro dan kontra karena timbul kekuatiran jangan sampai ada yang terpapar akibat pelaksanaan kegiatan ini.

“Waktu pembukaan saya sudah sampaikan, kalau ada 2 atau 3 orang yang kena corona dan meninggal saat pemerintah melakukan penanganan maka saya mundur dari jabatan. Itu komitmen saya,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara penutupan Expo Alor di lapangan mini Kalabahi, Kamis,1/10/2020 malam.

Menurutnya, dari pelaksanaan expo ini mengajarkan kita semua untuk tidak boleh takut dengan corona, lalu tidur mengharapkan berkat turun dari langit tanpa upaya dan kerja keras.

“Secara iman kita setuju, covid-19 ini sangat luar biasa. Ini bukan hukuman Tuhan, tetapi bahan refleksi iman dan perenungan bagi kita atas cobaan dariNya untuk melanda dunia. Dari sini kita belajar untuk mensyukuri segala kelebihan yang diberikan Tuhan untuk selalu belajar hidup bersih, disiplin dan penuh kewaspadaan dengan peradaban baru,” ungkap Djobo

Bupati dua periode ini menjelaskan, tidak ada pemerintah yang punya maksud dan niat jahat membunuh rakyat atau bangsa nya sendiri. Namun kehadiran pemerintah adalah untuk mengangkat masyarakat ditengah keterpurukan hidup, memberikan kesejahteraan, penguatan dan jalan keluar.

“Itu tugas pemerintah. Bukan mau mematikan, menyengsarakan dan memperberat hidup masyarakat. Itu sama sekali tidak ada dalam sisitim pemerintahan,” tegasnya

Lanjut Amon, pemerintah bersama anggota dewan dan unsur forkompinda bersepakat jika pelaksanaan expo ditengah ujian dan cobaan yang berat ini tetap digelar dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.

“Dari empat malam ini kita semua belajar. Setelah kegiatan ini, pulang dan praktekan kedisiplinan ini dikehidupan keseharian kita baik dalam keluarga maupun ditempat lain. Saya menilai masyarakat sudah mulai dewasa untuk bagaimana hidup hari ini dan kedepannya,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa AJ ini kembali menegaskan, kebijakan berani yang ditempuh pemerintah ini semata-mata hanya untuk membantu masyarakat. Semua harus belajar dari expo ini agar dapat berbuat sesuatu untuk bisa dipasarkan, juga sebagai persiapan pada kegiatan yang sama di tahun mendatang. Niat pemerintah daerah adalah untuk mengedukasi masyarakat.

“Jadi pemimpin harus berani mengambi keputusan ditengah badai. Kalau pemimpin tidak hadir disaat masyarakat lagi kesulitan maka dia bukanlah pemimpin. Itu orang yang salah dilahirkan dari rahim yang tidak diberkati untuk pimpin negeri ini,” kata mantan Asisten III ini.

Dirinya juga menyampaikan, disetiap kunjungan ke kampung mana saja, ia selalu menegaskan kepada masyarakat agar memilih pemimpin yang berhati bijak.

“Kita kerja baik untuk daerah ini pasti umur dan karir panjang tapi kalau tidak baik maka umur dan karir pendek. Apalagi orang-orang yang hanya memakai kacamata hitam untuk menilai kebijakan baik pemerintah hanya karena kepentingan golongan tertentu. Ingat, pilkada dan pileg di 2024, pilgub di 2023. Saya masih bisa mendatangkan 40 ribu lebih suara karena saya selalu berada dipihak masyarakat. Jujur saya sampaikan itu dan silahkan catat itu baik-baik,” tutup Bupati Amon Djobo. (*Pepenk).

Komentar Anda?

Related posts