AAH Kupang Serahkan Buku Pegangan Balita Sakit Bagi Mahasiswa Keperawatan dan Kebidanan

  • Whatsapp

 

Kupang, seputar-ntt.com – Country Coordinator Action Against Hunger (AAH) Kupang, Yohanes Pakereng menyerahkan Buku ajar asuhan terpadu balita sakit para mahasiswa keperawatan dan kebidanan di Kupang. Buku ajar tersebut diterima langsung oleh Kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dominikus Minggu di Hotel Aseton Kupang, Senin, (21/10/2019).

Buku ini dikerjakan atas Kerja sama Action against hunger dan institusi pendidikan kesehatan yang ada di NTT khususnya di Kota Kupang yakni Poltekes kupang, STIKES Maranatha Kupang dan Universitas Ciitra bangsa.

“Kita berharap agar buku ini benar-benar memberi manfaat bagi teman-teman Mahasiswa. Ini adalah bentuk kepedulian kita yang besar terhadap dunia kesehatan di NTT. Jika semua pihak bersinergi dengan baik maka mimpi kita untuk menuju masyarakat sehat akan tercapai,” Kata Jhon Pakereng, sapaan akrab Yohanes Pakereng.

Jhon Pakereng menjelaskan bahwa, sejak tahun 2017, Action Against Hunger (AAH) di Indonesia melalui kantor lapangan Action Against Hunger di Kupang, melaksanakan proyek kesehatan di Kabupaten Kupang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang dan Dinas Kesehatan Propinsi NTT. Proyek ini didanai oleh donor Else Kröner-Fresenius Stiftung (EKFS) dari Jerman.

“Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proyek ini yaitu menyelenggarakan pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) bagi mahasiswa keperawatan, kebidanan dan
kedokteran. Jumiah mahasiswa yang telah dilatih MTBS selama periode 2017-2019 sebanyak 443 orang,” Jelas Jhon Pakereng.

Buku ajar asuhan terpadu balita sakit jelas Jhon Pakereng, merupakan buku pegangan untuk mahasiswa keperawatan dan kebidanan. Outline buku ajar tersusun atas 4 bab. Bab 1 Pengantar MTBS, Bab 2 Tatalaksana Balita Sakit Umur 2 bulan-5 tahun, Bab3 Tatalaksana Bayi Muda
Umur Kurang Dari 2 Bulan dan Bab 4 Pencegahan Cedera Pada Anak.

“Proses pembuatan kurikulim dan buku
ajar telah melalui sejumlah tahapan yaitu: analisis kebutuahan, penyusunan capaian pembelajaran (CP), finalisasi draft buku ajar dan launching buku ajar. Keseluruhan tahapan melibatkan 16 orarg tim penulis dari beberapa kampus kesehatan (Poltekkes Kemenkes Kupang, Universitas Citra Bangsa dan Stikes
Maranatha Kupang), 4 orang tim pakar, 3 orang tim editor dan 2 orang tim layout,” ungkap Jhon Pakereng.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dominikus Minggu pada kesempatan yang sama juga mengharapkan agar para mahasiswa tidak boleh malas membaca dalam rangka menambah ilmu dan menguatkan kapasitas diri. Dia juga berharap agar para pelaku kesehatan yang ada di NTT memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan daerah lain.

“Ada satu gagasan yang muncul dimana dirasa perlu untuk tidak saja memberikan pelatihan kepada mahasiswa tetapi juga bagaimana menyusun sebuah buku ajar dan kurikulum MTBS yang dapat di gunakan oleh lembaga pendidikan kesehatan di NTT dalam upaya mempersiapkan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa yang memadai agar apabila mahasiswa sudah menyelesaikan pendidikan dapat menerapkan langsung pelayanan MTBS di tempat kerjarya,” harap Dominikus Minggu.

Dominikus Minggu berharap, dengan dilaunchingnya buku ajar ini diharapkan lembaga-lembaga pendidikan kesehatan yang ada di NTT dapat mulai menggunakan buku ini. “Ini menjadi salah satu upaya nyata yang dapat membantu dan dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan anak Balita di provinsi Nusa Tenggara Timur melalui pelayanan kesehatan anak balita yang terintegrasi dan terpadu,”tutupnya. (jrg)

Komentar Anda?

Related posts