3 Ribu Lebih Siswa Tidak Kebagian Sekolah

  • Whatsapp

Pendidikan membentuk dasar dari setiap manusia. Pendidikan juga melepaskan seseorang dari kungkungan pikirannya dan memaksa orang tersebut berpikir dan mempertanyakan sesuatu. Pendidikan juga membuat kita sadar akan hak-hak kita ditengah masyarakat. Karena itu, Pendidikan amat penting dalam kehidupan seseorang.

Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kota Kupang tidak menutup mata terhadap 3.300 pelajar SMP dan SMA yang hendak meneruskan pendidikan mereka di sekolah negeri tapi tidak kebagian tempat. Pasca mendapat informasi seputar adanya ribuan siswa yang terancam tidak dapat meneruskan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, Walikota Kupang, Jonas Salean. Senin 18 Juli lalu Walikota menggelar rapat tertutup dengan kepala sekolah negeri maupun swasta guna membahas cara penanganan 3 ribuan siswa yang tidak kebagian sekolah itu.

Usai rapat di lantai III Kantor Walikota Kupang, kepada wartawan, Jonas menjelaskan, pihaknya menggelar rapat tertutup bersama para kepala sekolah guna mencari kebijakan untuk menampung ribuan siswa yang ingin melanjutkan pendidikannya di sekolah-sekolah negeri tersebut.

“Khusus untuk SMP dan SMA Negeri ada 3300 lebih siswa yang daya tamping sekolahnya tidak cukup sehingga tadi ada kebijakan jumlah siswa per kelas ditambah,” jelas Jonas didepan ruang media center kantor Walikota Kupang.

Dikatakan, jika sebelumnya jumlah murid SMP dalam satu kelas 32 siswa kini ditambah 4 siswa lagi sehingga menjadi 36 siswa per kelas. Kemudian untuk tingkat SMA, jika sebelumnya jumlah siswa 36 siswa maka dengan adanya kebijakan baru jumlah siswanya juga bertambah menjadi 40 orang per kelas.

“Itu cara atasi persoalan. Kalau tidak 3300 anak-anak kita tidak bisa meneruskan pendidikan,” tandas mantan Sekda Kota Kupang itu.

Masih menurut Jonas, ruang kelas di sekolah swasta juga telah penuh sehingga Pemerintah Kota kemudian terpaksa meminta beberapa sekolah negeri untuk membuka jam pelajaran pada pagi dan sore hari. Hal ini agar 3300 siswa yang terancam tidak dapat meneruskan pendidikan tersebut dapat terakomodir.

Disinggung soal ketersediaan tenaga pengajar, Jonas mengaku banyak tenaga guru yang belum sertifikasi lantaran kekurangan jam pelajaran. Karena itu, penambahan kelas pada sore hari juga dapat membantu para guru yang belum sertifikasi tadi.

“Banyak guru yang belum memenuhi syarat mendapat sertifikasi guru sehingga mereka akan ditranfer ke sekolah sore tadi. Ada guru yang jam mengajarnya dalam seminggu tidak sampai 24 jam jadi dengan mengajar pagi sore, mereka bisa penuhi syrat untuk dapat sertifikasi,” tambah Jonas lagi. (boy)

Komentar Anda?

Related posts