2019, Kopdit Swasti Sari Buka Jenis Usaha Baru

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com—Sesuai rencana, tahun 2019 ini Koperasi Kredit (Kopdit) Swasti Sari akan membuka jenis usaha baru (Spin Off) berupa Swasti Sari Mart.

Hal ini diakui General Manager Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan disela-sela kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Kopdit Swasti Sari wilayah Kota Kupang di Ballroom Milenium Kupang, Minggu (24/2/2019).

“Tahun ini akan diluncurkan produk baru yakni spin off berupa Swasti Sari Mart, karena memang kedepan sembako atau bahan bangunan difasilitasi Kopdit Swastisari dan dimanfaatkan oleh anggota,” jelas Yohanes.

Menurut Yohanes, hal ini dilakukan ketimbang anggota memperkaya pengusaha dari luar, sehingga mereka bisa kaya mendadak walaupun tidak punya basis.

“Kita punya basis, tapi tidak mencari keuntuingan besar, misalnya kalau Swasti Sari Mart sudah beroperasi, untuk harga beras yang di tempat lain dijual Rp 12.000/kg, maka di Swasti Sari Mart bisa dibeli dengan harga Rp 11.000/kg, begitu juga dengan kebutuhan lainnya,” tandas Yohanes.

Dikatakan Yohanes, anggota selain bisa mendapat harga lebih murah, keuntungan dari uang yang dibelanjakan selama satu tahun juga akan dikembalikan 50 Persen dalam bentuk Sisa Hasil Usaha (SHU)

“Misalnya Swasti Sari mendapat keuntungan Rp 5 Juta dari belanja anggotanya selama setahun, maka pada akhir tahun anggota akan mendapat SHU sebesar Rp 2,5 Juta,” tegas Yohanes.

Diakui Yohanes, usaha baru yang dibangun ini dimulai dari yang kecil dulu, bukan tidak mungkin suatu saat bisa seperti Hypermart.

“Pembangunan Swasti Sari Mart ini berasal dari kontribusi anggota. Yang pada akhir tahun anggota juga akan mendapat bunga, juga dari jasa belanja-belanja akan dikembalikan kepada anggota,” urainya.

Pihaknya sangat ingin merubah, karena selama ini kapitalis-kapitalis yang muncul memperkaya diri sendiri, tetapi dengan spin off ini akan merubah supaya kekayaan-kekayaan bisa terbagi kepada masyarakat kecil.

Pada kesempatan tersebut, Yohanes mengakui, Asset Kopdit Swasti Sari tahun 2018 mengalami peningkatan hampir Rp 120 Miliar atau 24 Persen dibandingkan tahun 2017, dengan pertumbuhan anggota signifikan atau hampir 39 Persen.

“Pertumbuhan ini luar biasa, anggota hampir mencapai 16 ribu anggota khusus tahun 2018. Untuk itu, target tahun 2019 hal penting diantaranya menambah anggota sampai 36 ribu, Asset Rp 220 Miliar dengan membuka beberapa akses baru, untuk NTT di Kabupaten Nagekeo, Bajawa, Sikka, Alor, Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Timur. Paling lama bulan Mei atau Juni sudah mulai beroperasi,” tambahnya.

Dikatakan Yohanes, saat ini Kopdit Swasti Sari sudah ekspansi ke Denpasar Provinsi Bali, dan tahun 2019 untuk sementara tidak melakukan ekspansi ke provinsi lain, kemungkinan baru dilakukan pada tahun 2020 di 3-4 provinsi, karena sebelum ekspansi harus survey standar-standar yang ada, kalau memenuhi syarat baru ekspansi.

“Ekspansi itu membutuhkan biaya, kalau tidak ada respon sia-sia kita mengeluarkan biaya. Termasuk biaya mempekerjakan karyawan, biaya kantor, fasilitas-fasilitas yang lain. Untuk satu kantor ekspansi membutuhkan ratusan juta rupiah, sehingga harus punya target kalau mengeluarkan Rp 200 juta-Rp 300 juta minimal dua tahun harus bisa kembali modal. (ira)

Komentar Anda?

Related posts