2018, Jasa Raharja Putera prioritaskan obyek wisata

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com—Program Tahun 2018 ini, Asuransi Jasa Raharja Putera memprioritaskan obyek-obyek wisata yang menggunakan tarif sebagai tiket masuk, sebagai bentuk tanggung jawab pengelola kepada pengunjungnya.

Kepala Kantor Cabang PT. Asuransi Jasa Raharja Putera, Didik Suswanto di ruang kerjanya, Selasa (31/1/2018) mengungkapkan, obyek wisata di Provinsi NTT khususnya Kota Kupang masih banyak yang dikelola oleh masyarakat setempat, sehingga dengan tariff cukup rendah untuk tiket masuknya, bahkan
ada obyek wisata tanpa tiket. Sehingga pengenaan asuransinya mengalami kendala.

“Kita sedang berupaya melakukan sosialisasi dan pendekatan, supaya semua pengunjung obyek wisata itu semua bisa terlindungan oleh asuransi, bilamana terjadi resiko kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia, luka-luka atau cacat tetap, sehingga ada tanggung jawab pengelola obyek wisata terhadap pengunjung pariwisata,” tandasnya.

Diakui Didik, tahun 2017 lalu sudah menjajagi pangsa pasar tersebut, tapi mengalami kendala dalam pengelolaannya, sehingga tahun ini lebih diprioritaskan lagi bagi pengelola supaya mereka punya tanggung jawab untuk lindungi pengunjung pariwisata.

“Ketika kita turun di beberapa tempat, pengelola memang mengakui bahwa ada kecelakaan juga, tapi mereka tangani sesuai kemampuannya, hanya sebatas pertolongan pertama, kalaupun kecelakaan dengan biaya besar terkendala juga, yang akhirnya pengunjung harus mengeluarkan biaya sendiri,” kata Didik.

Pihaknya sudah melakukan pendekatan dan koordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi NTT maupun kabupaten/kota,  akan tetapi memang semuanya diserahkan kepada pengelola masing-masing.

“Ke obyek Wisata Pulau Komodo di Labuan Bajo dan Danau Kelimutu di Ende kita sudah mengajukan penawaran, disana memang menggunakan, namun pengelolaannya dibawah Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH), sehingga penawaran itu diteruskan ke kantor pusat, namun sampai saat ini kita masih menunggu dari hasil penawaran itu,” papar Didik.

Menurutnya, kedua obyek wisata tersebut melibatkan banyak pengunjung, bahkan dari mancanegara sehingga perlu perhatian. Bahkan aktifitas orang asing disana juga sudah cukup banyak.

Berbeda dengan di Pulau Jawa, Bali atau Batam, tambah Didik, banyak yang pengunjungnya diasuransikan, obyek wisata terkelola dengan baik dan masuk dengan tiket, sehingga ada komponen di tiket itu asuransinya, tanggung jawab pengelola sudah lengkap disitu untuk melindungi pengunjungnya.

Pada kesempatan tersebut, Didik menegaskan bahwa, untuk kecelakaan lalu lintas (laka) tunggal pada tahun 2017 totalnya sebanyak 225 orang, terdiri dari meninggal dunia 60 orang dan luka-luka 195 orang.
“Semuanya kami layani dengan baik, karena mereka memiliki asuransi yang kita tawarkan,” ujarnya. (ira)

Komentar Anda?

Related posts